JAKARTA, KOMPAS.com - Founder dan Trainer Global Defensive Driving Center (GDDC) Aan Gandhi mengatakan, penting bagi setiap pemudik untuk mengantisipasi kelelahan dan risiko kecelakaan saat melakukan perjalanan mudik via mobil pribadi.
Pasalnya, mudik dengan kendaraan sendiri adalah perjalanan yang cukup menyenangkan sekaligus berisiko. Terlebih, sudah dua tahun aktivitas ini tidak bisa dilakukan karena pandemi Covid-19.
"Mengingat, sekitar 85 juta orang akan melakukan mudik tahun ini, yang mana 47 persen di antaranya memilih jalur darat, baik kendaraan umum maupun kendaraan pribadi," kata dia dalam webinar, Sabtu (23/4/2022).
"Sehingga akan berisiko sendiri, jadi penting bagi pengemudi untuk terus memperhatikan berbagai hal agar perjalanan aman dan nyaman," lanjut Aan.
Pertama, pastikan agar memeriksa kendaraan sebelum berangkat mudik di bengkel. Jika perlu, lakukan servis besar di bengkel resmi supaya tak timbul hal merugikan di kemudian hari.
Kemudian, pastikan pula kondisi pengemudi dalam keadaan yang sehat. Direkomendasikan, membuat rencana perjalanan untuk antisipasi macet pada titik tertentu dan mapping waktu istirahat.
"Bila perjalanannya cukup jauh, pastikan ada pengemudi penggantinya. Pengganti ini tidak boleh duduk di depan, dia harus duduk di belakang atau tengah supaya bisa beristirahat," ucap Aan.
"Kalau di depan, ia akan terjaga dan menjadi navigator, sehingga tidak bisa istirahat. Jadi sama saja tidak ada pengganti," lanjutnya.
Lalu, pastikan jumlah penumpang sesuai dengan kapasitas kendaraan. Misalnya, mobil adalah 7-seater, maka penumpangnya harus berjumlah 7 juga, termasuk pengemudinya.
"Ini adalah karena mobil menyediakan safety belt yang berjumlah sesuai kapasitas. Selain itu, overload beban akan berpengaruh ke suspensi, ban, dan lain sebagainya yang mengganggu handling," kata dia.
Kiat berikutnya adalah pemudik untuk membawa makanan secukupnya, antisipasi kalau jalanan macet.
Dari segi bahan bakar, Aan mengatakan penting bagi pemudik untuk memastikan BBM selalu terisi dalam keadaan lebih dari setengah.
"Selain itu, pastikan pada saat melewati jalan tol untuk para pengemudi roda empat, sesuaikan kecepatannya tidak melebihi batas maksimal atau 100 km per jam, dan tidak di bawah 60 km per jam," kata Aan.
Terakhir, jangan mengemudi lebih dari 8 jam karena pengemudi pastinya akan mengalami kelelahan (fatigue). Diimbau juga untuk beristirahat dengan interval setiap dua jam sekali berkemudi selama 15-60 menit.
"Maksimal pengemudi menyetir adalah 8 jam. Setelah lewat 8 jam, pengendara akan merasakan letih dan jenuh. Ini yang bahaya kalau dipaksakan, dan respons anggota tubuh kita akan melambat," ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/04/25/181200115/5-cara-menghindari-potensi-kecelakaan-saat-mudik-menggunakan-mobil