JAKARTA, KOMPAS.com - Menggunakan mobil berteknologi hibrida atau hybrid electric vehicle (HEV) merupakan salah satu jurus ampuh untuk menekan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) saat berpergian jauh.
Terkhusus, saat mudik Lebaran 2022 yang akan berlangsung selama 28 April 2022 sampai 8 Mei 2022 mendatang. Sebab kendaraan terkait bisa dikecualikan dari aturan one way dan ganjil genap di beberapa jalur tol.
Namun, apakah memungkinkan memakai mobil hybrid untuk mudik Lebaran tahun ini? Mengingat, ketersediaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar atau SPKLU belum luas tersedia di samping cuaca yang tidak menentu.
Secara umum, langkah tersebut sangat memungkinkan karena kendaraan terkait tidak terikat untuk membutuhkan pengisian daya listrik langsung melalui SPKLU.
Sebab, mobil masih menggunakan bahan bakar minyak tetapi bebannya berbeda dengan kendaraan konvensional karena ada pembagian dengan motor listrik.
Mudahnya, pada saat menghidupkan mobil, mesin dengan BBM-nya sama sekali tidak aktif. Sistem kelistrikan itu sepenuhnya ditenagai oleh baterai, baik pada audio, AC, power window, dan sebagainya.
Bensin baru akan dipakai ketika mobil mulai bergerak dengan kecepatan menengah (di atas 50kpj). Sehingga memungkinkan pengguna mengirit pengeluaran untuk BBM.
Demikian kesimpulan yang diperoleh redaksi Kompas.com saat menguji salah satu HEV yang sudah dipasarkan di Tanah Air, yakni Camry Hybrid dalam perjalanan DKI Jakarta-Semarang-Yogyakarta (600 kilometer).
Kala itu, dengan perhitungan konsumsi BBM memakai metode full-to-full didapatkan tingkat efisiensi mobil mencapai 17,8 kpl dengan rincian total kapasitas tangki mobil 50 liter dan BBM yang dikonsumsi 34,1 liter.
Angka ini tentu bisa berbeda tiap pengemudi, mengingat tim tak memakai teknik eco driving karena berkendara secara normal. Selain itu, driving mode yang digunakan pun berganti-ganti antara Eco, Normal, dan Sport.
Sangat jauh dengan mobil konvensional. Sebagai perbandingan di saat bersamaan tim juga membawa satu Toyota Raize GR Sport TSS yang memiliki mesin berkapasitas 1.000 cc tiga silinder.
Dengan menempuh jalur yang sama, yakni kombinasi antara jalanan perkotaan dan bebas hambatan, konsumsi BBM mobil ini mencapai 12,6 kpl.
Masalah kekhawatiran saat cuaca hujan, tenang saja karena baterai yang ada di bawah mobil sudah tertutup rapat sehingga tidak memungkinkan untuk air masuk. Dalam pengujian, tim juga sempat menembus hujan lebat dan hasilnya tidak masalah.
Tetapi memang masalah harga, masih jadi perhatian karena banderol mobil hybrid relatif masih mahal atau jauh dari jangkauan kebanyakan masyarakat Indonesia. Camry Hybrid saja, saat ini dihargai Rp 813,5 juta sedangkan versi bensin (mesin konvensional) Rp 682,4 juta OTR DKI Jakarta.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/04/20/120200115/jurus-irit-bbm-saat-mudik-lebaran-2022-pakai-mobil-hybrid