JAKARTA, KOMPAS.com - PT Chery Motor Indonesia mengklaim sudah memiliki berbagai strategi yang baik untuk bisa merayu kembali konsumen di dalam negeri meski sempat membuatnya kecewa karena hengkang pada 2016.
President Director PT Chery Motor Indonesia Tao Yong mengungkapkan, salah satu strategi yang dimaksud ialah membuat pabrik perakitan dan pusat Research and Development (RnD) di Tanah Air.
"Kiprah kita terdahulu menjadi pelajaran bagi kami untuk terus melakukan pengembangan karena Indonesia merupakan pasar otomotif penting di wilayah Asia Tenggara," kata Tao, Kamis (31/3/2022).
"Sejak keputusan itu (hengkang), kami terus belajar dan saat ini Chery benar-benar baru dengan memiliki rencana komperhensif untuk ikut terus memperkuat industri otomotif Indonesia," lanjut Tao.
Hanya saja, membuat pabrik perakitan dan RnD untuk jadikan Indonesia sebagai basis produksi Chery untuk pasar ASEAN, tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat.
Artinya, itu merupakan rencana jangka panjang perseroan. Adapun saat ini, pihak Chery mengaku sedang mencari lahan untuk pendirian pabrik tersebut.
"Indonesia merupakan salah satu pasar penting di Asia Tenggara. Ini adalah salah satu penetrasi penting bagi kami, dan Indonesia sudah kami tetapkan sebagai salah satu pasar paling penting dari startegi global kami," ujar Tao.
Sementara untuk rencana jangka pendek dan menengah, Tao mengaku bahwa pihaknya sedang bersiap untuk menghadirkan produk menarik ke pasar dalam negeri.
"Di samping itu kita juga akan kembangkan jaringan diler. Target kami, pada saat launching produk perdana di Juni 2022 nanti sudah ada 40 jaringan dari yang sekarang ada 20 jaringan," kata Tao.
"Sampai akhir tahun ini, kami harap bisa mendirikan 70 jaringan diler. Lalu setelah dua tahun kemudian targetnya 100 jaringan. Maka kami sangat komitmen di Indonesia," tambah dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/04/01/174335015/upaya-mobil-china-chery-rayu-kembali-konsumen-di-indonesia