JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam mengemudikan mobil, pandangan pengemudi dibatasi oleh beberapa titik buta yang berada di sekitar mobil.
Bahkan dengan kaca spion pun, seringkali objek yang berada di dalam cakupan titik buta tersebut tidak bisa terlihat oleh pengemudi, terutama jika pengaturan spion tidak sesuai.
Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menjelaskan, ada dua pilar titik buta atau blind spot dari kabin pengemudi, yang dikenal dengan sebutan pilar A dan pilar B.
"Pilar B itu tiang yang nyangkutin sabuk pengaman. Pilar A itu yang di depan kita, yang miring," jelas Jusri pada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Pilar A merupakan bagian bodi mobil yang berada di samping dasbor, atau di bagian kiri dan kanan mobil. Sedangkan pilar B berada tepat sejajar kiri dan kanan dengan pengemudi.
Jusri menjelaskan, objek yang berada di cakupan blind spot pilar-pilar ini tidak akan terlihat bahkan dari kaca spion sekalipun.
"Minta satu orang berdiri satu meter dari pilar B, satu meter saja. Liat dari kaca spion, kamu akan kaget. Kamu enggak akan melihat orang tersebut dari kaca spion," terang Jusri.
Ia menerangkan, objek yang berada di area blind spot tersebut bukannya terhalang pilar. Namun, karena kaca spion tidak mencakup pandangan yang luas.
Untuk mengatasi blind spot, Jusri menekankan pentingnya shoulder check atau melihat secara langsung dan sekilas ke area blind spot, khususnya sebelum pengemudi melakukan manuver menyalip atau mendahului kendaraan lain.
"Kaca spion tidak memberi informasi seluas-luasnya, seperti mata, atau direct view," pungkasnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/03/12/112200315/penting-buat-pengemudi-pemula-kenali-titik-titik-buta-pada-mobil