Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ajak Toyota Hilux ke Medan Off Road, Selamat berkat Locker Belakang

JAKARTA, KOMPAS.com – Pikap kabin ganda Hilux merupakan salah satu andalan Toyota Indonesia untuk kendaraan komersial. Biasanya, model double cabin seperti Hilux kerap digunakan di area-area tambang maupun perkebunan.

Oleh karena itu, Hilux harus memiliki kemampuan yang baik melibas jalanan off road. Mengingat untuk area tambang dan perkebunan, biasanya didominasi dengan jalan tanah, bahkan lumpur ketika diguyur hujan.

Untuk mencoba langsung bagaimana sensasi Toyota Hilux di habitat aslinya, redaksi Kompas.com mengetes kemampuannya di daerah Pagedangan, BSD, Tangerang. Perlu diketahui, unit yang redaksi gunakan adalah Hilux tipe V standar, artinya ban yang digunakan masih model All Terrain (A/T).

Memang seharusnya ketika mau bermain off road, sebaiknya ban diganti dengan model mud/terrain (M/T) agar mendapatkan traksi ke tanah lebih baik. Namun, untuk percobaan kali ini, redaksi ingin mengetahui kemampuan Hilux dalam kondisi standar.

Ketika masuk ke area trek off road Pagedangan, posisi kenop pilihan roda penggerak langsung diputar ke L4 atau 4x4 dengan rasio gigi yang rendah. Mengapa tidak ke H4, karena memang tidak mencari kecepatan dan langsung saja memakai rasio gigi rendah.

Kondisi trek adalah tanah merah yang habis diguyur hujan, sehingga sangat licin. Walaupun begitu, dengan mudah Hilux melewati jalanan yang berlubang, walaupun sedikit mengalami selip pada roda.

Selain itu, redaksi juga mencoba Hilux menaklukan tanjakan dengan sudut kemiringan sekitar 25 derajat. Redaksi melakukan ancang-ancang cukup jauh demi mendapatkan momentum yang tepat, sehingga tanjakan dengan mudah dilewati.

Masalah yang ditemui ketika melibas tanjakan adalah wheelbase Hilux yang panjang, yakni sekitar 3 meter. Efeknya, bagian tengah bodi ini sering mengenai tanah atau gasruk, untung saja ada foot step yang mampu melindunginya.

Kemudian, kami juga mencoba untuk menuruni turunan yang terjal tadi. Posisi gigi ada pada ‘S’ dan dipasang ke posisi satu sambil meluncur ke bawah. Walaupun tidak ada Hill Descent Control, engine brake dari mesin 2GD-FTV ini juga sudah cukup baik menahan lajunya.

Berikutnya, Hilux coba diajak bermain air di genangan yang cukup dalam. Sayangnya ketika sudah berada di tengah kubangan, momentum Hilux terhenti karena gardan depan yang mentok ke tanah, sehingga mobil tersangkut.

Kami pun mencoba keluar dengan cara mundur, namun masih kesulitan. Baru teringat kalau Hilux memiliki locker belakang, sehingga langsung diaktifkan sambil menekan gas dalam-dalam berharap bisa terbebas dari jebakan.

Locker belakang berfungsi mengalirkan tenaga yang sama ke dua roda yang ada di belakang. Fitur ini sangat berguna apalagi saat salah satu roda belakang kehilangan traksi saat main off road.

Ketika locker sudah aktif, otomatis roda yang mendapatkan traksi ke tanah bisa mendorong kendaraan, sehingga bisa keluar dari rintangan. Bisa dibilang fitur yang ada ini sangat bermanfaat, apalagi jika dibawa ke tempat kerja dengan kondisi jalanan bukan aspal.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/03/11/110200115/ajak-toyota-hilux-ke-medan-off-road-selamat-berkat-locker-belakang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke