JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, PT Garuda Mataram Motor (GMM) resmi meluncurkan Volkswagen (VW) T-Cross. Sport utility vehicle (SUV) compact ini bermain di segmen premium.
Belum lama ini, Kompas.com berkesempatan untuk menghadiri Media First Drive VW T-Cross di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (7/3/2022).
Saat pertama kali melihat tampilannya secara langsung, VW T-Cross memang memiliki dimensi yang kompak. Jadi memang kalau dari segi segmentasi memang bersanding denganToyota Raize dan Daihatsu Rocky sebagai lawan di kelas SUV A-Segment.
Desainnya mungkin bisa dibilang tidak terlalu agresif. Bagian depannya masih senada dengan Tiguan Allspace. Namun, tampilannya cukup elegan dan modern.
Pada bagian lampu utamanya sudah terintegrasi dengan Daytime Running Light (DRL) di bagian atas dan bagian bawahnya lampu sein. Desain grille juga cukup minimalis dengan logo VW di bagian tengah.
Pada bumper depan, terdapat fog lamp di sisi kanan dan kiri. Bumper tersebut juga dihiasi dengan aksen krom yang menambah kesan mewah dan elegan.
Beralih ke sisi samping, terlihat VW T-Cross menganut warna two-tone. Kebetulan unit tes yang disediakan adalah warna Candy White. Sehingga, terlihat jelas perbedaan warna bodinya.
Sementara di bagian roda, VW T-Cross terlihat menggunakan ban dengan diameter yang besar. Tapi, sebenarnya yang digunakan adalah ban berukuran 205/55 R17.
Lanjut ke bagian belakang, tampilannya cukup ikonik. Lampu belakangnya seolah menyatu dari sisi kanan, tengah, dan sisi kiri. Bumper belakang juga memiliki aksen krom. Sementara pada bagian atasnya, terdapat high mount stop lamp dengan spoiler berukuran keci.
Pada bagian atasnya, VW T-Cross sudah menggunakan antena model shark fin. Lalu, pada sisi kiri dan kanan juga sudah disematkan roof rail. Selain itu, terdapat juga sunroof yang bisa dioperasikan dari kabin.
Saat masuk ke bagian dalam, nuansanya bercampur antara sporty dan elegan. Sporty saat melihat desain joknya yang dilapisi dengan kulit model two-tone. Sementara sisi elegan, terlihat dari dasbornya yang terkesan minimalis.
Joknya sudah memiliki ventilasi udara. Sehingga, cukup nyaman untuk berkendara di daerah perkotaan dengan siang hari yang cukup terik.
Dasbornya masih dominan dengan material plastik, hanya sebagian yang mendapat sentuhan soft touch. Terdapat ambient light pada dasbornya. Pada bagian tengah, terdapat head unit berukuran 8 inci.
Namun, yang menarik adalah konsol tengahnya. Untuk pengaturan AC, sudah menggunakan touch pad. Jadi, tidak ada tombol fisik. Sehingga, tampilannya jadi lebih bersih.
Lingkar kemudinya dilapisi dengan kulit dan sudah flat bottom, serta dilengkapi audio steering switch. Kemudian, dibekali juga dengan paddle shift untuk orang yang ingin merasakan sensasi mengemudikan mobil manual.
Cukup mudah untuk mendapatkan posisi mengemudi yang ergonomis dengan test driver Kompas.com yang memiliki postur tinggi 157 cm dan berat 60 kg. Setir sudah tilt and telescopic, jok juga bisa diatur maju dan mundur. Tapi, untuk tinggi rendahnya sudah permanen.
Pada barisan kedua, joknya juga cukup nyaman. Sandaran pada bagian tengah dapat diturunkan dan menjadi arm rest yang dilengkapi cup holder.
Untuk test driver Kompas.com, ruang kepala dan ruang kaki yang ditawarkan VW T-Cross ini cukup lapang. Sehingga, untuk penumpang dengan tinggi 170 cm sepertinya masih bisa duduk dengan nyaman juga.
Bicara soal performa atau feeling berkendara, mesin 3-silinder, 1.000 cc dengan teknologi TSI memang cukup responsif untuk segmennya. Mesin ini memiliki tenaga 113 tk pada 5.000 rpm hingga 5.500 rpm dan torsi 178 Nm di 1.750 rpm hingga 4.500 rpm. Saat injak pedal gas, tenaganya terasa dari mulai putaran bawah.
Untuk suspensi, dengan lokasi pengujian di kawasan Epicentrum, tidak banyak yang bisa digali. Suspensinya tidak terlalu empuk ketika melewati permukaan jalanan yang rusak, tapi masih cukup lembut.
Sementara untuk setirnya, terasa ringan dan membuat mobil yang dimensinya cukup kompak ini lebih mudah untuk dikendalikan. Dari bangku pengemudi, untuk mengoperasikan fungsi-fungsi lainnya atau visibilitas, dirasa tidak ada masalah.
Meskipun VW T-Cross diimpor secara utuh atau completely built up (CBU) dari India, tapi ini adalah mobil Eropa. Sehingga, ada beberapa konfigurasi tombol yanng berbeda, seperti fungsi lampu sein di sebelah kiri setir dan pengaturan lampu di sebelah kanan setir.
VW T-Cross tersedia dalam enam pilihan warna yang atraktif, seperti Wild Cherry Red, Curcuma Yellow, Candy White, Reflex Silver, Carbon Steel Grey serta Rising Blue. SUV ini dibanderol Rp 488 juta (OTR Jakarta).
https://otomotif.kompas.com/read/2022/03/08/100200115/impresi-perdana-vw-t-cross-mesin-kecil-bertenaga-interior-elegan