JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap pada 2025 setidaknya ada dua juta kendaraan listrik di Indonesia yang digunakan masyarakat. Selain itu Indonesia juga bisa melakukan ekspor motor listrik.
"Kita targetkan juga nanti di 2025 ada 2 juta kendaraan listrik bsia digunakan oleh masyarakat Indonesia, dan selanjutnya kita akan menuju ke pasar-pasar ekspor," kata Jokowi dikutip dari Money Kompas.com, Rabu (23/2/2022).
Hal itu diungkapkan Jokowi usai resmikan peluncurkan Kolaborasi Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik antara BUMN dengan swasta, yang terdiri dari Pertamina, Gesits, Gojek, TBS Energi Utama, Electrum, serta Gogoro, perusahaan teknologi asal Taiwan.
Jokowi berharap produksi motor listrik karya anak bangsa, yakni Gesits bisa ditingkatkan. Agar motor buatan Wika Industri Manufaktur, anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk itu, cepat diserap masyarakat.
"Sudah ada Gesits yang juga akan ditingkatkan lagi kapasitas produksinya, mungkin kerja sama dengan perusahaan dari Taiwan Gogoro misalnya, sehingga betul-betul ekosistem kendaraan listrik terbangun dan siap berkompetisi dengan negara-negara lain," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga sempat melihat bagaimana proses penggantian baterai atau battery swapping pada motor listrik. Menurutnya, proses penggantian baterai praktis dan tidak memakan waktu lama bagi pengendara.
"Saya kira proses manajemen seperti ini yang diinginkan pemakai-pemakai kendaraan. Itu akan menarik minat semua orang untuk masuk ke kendaraan listrik karena lebih murah dan yang paling penting tidak menimbulkan polusi," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/02/23/093200715/jokowi-harap-gesits-jadi-motor-ekosistem-tukar-baterai