Belajar Menyetir Mobil, Lebih Baik Pakai Matik atau Manual?

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada sebuah anggapan yang mengatakan bahwa saat akan belajar mobil, seseorang baiknya mulai dari mobil transmisi manual terlebih dahulu.

Saat seseorang sudah mahir mengoperasikan mobil transmisi manual, maka otomatis orang tersebut dianggap bisa mengemudikan mobil matik, karena cara pengoperasiannya yang terlihat lebih mudah.

Padahal, saat akan belajar mobil, seseorang harus menyesuaikan mobil latihannya dengan mobil yang akan ia gunakan nantinya saat sudah mahir.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, tidak ada yang lebih mudah atau lebih baik untuk latihan, karena setiap kendaraan memiliki tingkat bahaya yang berbeda-beda.

"Kalau ditanya mana yang lebih baik (untuk latihan), manual sama matik, tergantung pegangannya dia nanti mobil manual atau matik," jelasnya pada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Masih ada instruktur kursus menyetir yang menganggap benar hal tersebut, bahwa menyetir mobil manual menjadi tolak ukur seseorang untuk mahir mengoperasikan mobil, baik transmisi manual maupun matik.

Sony menegaskan, instruktur mobil harus memiliki pengalaman dan pengetahuan yang pasti tentang bahaya-bahaya dari masing-masing mobil yang berbeda transmisi.

Walaupun mobil transmisi matik terkesan lebih mudah, tetap perlu ada pembiasaan yang dilakukan sebelum mengoperasikan kendaraan ke jalan umum.

Tidak jarang terjadi kecelakaan akibat pengemudi yang terbiasa mengemudikan mobil transmisi manual, menyetir dengan mobil transmisi matik. Salah injak pedal kerap terjadi akibat pengemudi tidak terbiasa, dan berujung membahayakan pengguna jalan yang lain.

Menurutnya, pengemudi harus belajar menggunakan kendaraan yang akan dia gunakan nantinya.

"Kalau nanti kita pakainya matik, kita harus belajar matik. Kalau nanti mobilnya kita manual, belajarnya manual," jelas Sony.