Impresi Berkendara All New Honda BR-V di Jalur Perkotaan

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah sempat mengendarai All New Honda BR-V ke luar kota bersama awak media lainnya, Redaksi Kompas.com mendapat kesempatan untuk menjajal kembali di jalur perkotaan.

Pasalnya, mobil yang dikembangkan dari konsep N7X tersebut digadang tetap mempertahankan sisi kenyamanan kendaraan keluarga meski telah resmi menjadi Low Sport Utility Vehicle (LSUV).

Apalagi, perangkat keselamatan terkini Honda Sensing sudah terpasang di produk ini sehingga menambah pengalaman berkendara yang nyaman seraya aman.

Saat pertama kali menduduki kursi pengemudi, kesan yang dirasa ialah posisinya yang lebih tinggi dengan pengaturan kemudi hanya ke bawah dan keatas (tilt) saja.

Pengaturan jok-nya juga masih memakai tuas sehingga untuk tinggi 170 centimeter ke atas, cukup sulit mendapatkan posisi berkendara yang ergonomis.

Meski begitu, Honda menebusnya dengan jok kulit yang bermodel bucket seat berbusa tebal dan empuk. Jahitannya pun asli, jadi terasa premium atau mewah dibanding generasi sebelumnya.

Kemudian visibilitas depan yang dihadirkan pilar A terbilang sangat lapang. Sehingga mengurangi blind spot ketika berkendara.

Setelah mengatur sedemikian rupa posisi tempat duduk, kami langsung menginjak pedal gas mobil. Ternyata, mesin 1.5 liter i-VTEC DOHC di balik bonnetnya begitu responsif walau masih sedikit terasa bising saat berada di putaran bawah-menengah.

Terlebih, sistem transmisinya menggunakan CVT 6-speed sehingga saat pergantian gigi begitu halus. Tidak terasa hentakan khas SUV atau mobil adventure pada umumnya.

Akselerasi dan torsi juga dirasa sangat mantap, benar-benar kemampuan mesin yang mampu menghembus tenaga sebesar 121 PS dan torsi puncak 145 Nm sangat terasa.

Adapun mengenai kenyamanan bantingan atau suspensi mobil, karena ground clearance BR-V lebih tinggi menjadi 220 mm, handlingnya sangat baik.

Ketika diajak bermanuver, tidak ada gejala body roll atau buat limbung seperti generasi sebelumnya. Tapi saat berjalan zigzag, gejala limbung masih kerap terasa.

Sebagai ganti penggunaan suspensi yang cukup keras ini, guncangan di mobil begitu terasa di kursi penumpang. Terlebih, ketika melintas di jalan yang tidak rata atau berbatu.