JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana untuk menggabungkan sistem pembayaran tol nirsentuh dan pemantauan kendaraan over dimension dan over load (ODOL) di jalan tol.
Eka Pria Anas, Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Akademisi, mengatakan, saat ini BPJT sedang mencoba mengimplementasikan teknologi weigh in motion (WIM) di beberapa ruas jalan tol.
“Kami berencana agar teknologi MLFF (Multi Lane Free Flow) mencakup teknologi tilang elektronik,” ujar Eka, disitat dari Antara (17/2/2022).
“Dan juga dengan teknologi sistem pemantau kendaraan ODOL atau Overload and Over Dimensions vehicles monitoring system,” kata dia.
Sebelumnya, BPJT mengungkapkan bahwa aplikasi transaksi tol nirsentul MLFF akan diluncurkan pada Juli 2022.
“Teknologi WIM tersebut dapat dikombinasikan dengan sistem MLFF, namun hal tersebut masih dalam proses,” ucap Eka.
Seperti diketahui, pengguna tol nantinya dapat melakukan transaksi tol nirsentuh melalui tiga cara.
Antara lain melalui electronic on-board unit di mana pengguna tidak perlu menggunakan perangkat yang harus dibeli, namun cukup menggunakan smartphone dengan mengunduh sebuah aplikasi.
Selanjutnya ada alternatif menggunakan perangkat On-Board Unit (OBU) khusus, dengan skema bisnis tertentu, agar harganya bisa ditekan.
Terakhir, MLFF bisa menggunakan electronic route ticket atau tiket sekali jalan yang dapat dijadikan sebuah alternatif, mengingat perbedaan karakteristik masyarakat Indonesia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/02/18/091200415/bpjt-kombinasikan-teknologi-bayar-tol-nirsentuh-dan-pemantau-truk-odol