JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Avanza berwarna biru dengan nomor polisi B 1755 BVF terjun ke sungai di Harapan Indah, Medan Satria, Kota Bekasi pada Rabu (16/2/2022) sekitar pukul 14.30 WIB.
"Kejadian terjadi di Jalan Boulevard Harapan Indah, Medan Satria, Kota Bekasi," ucap Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Agung Pitoyo dikutip dari Kompas.com, Rabu (16/2/2022).
Agung menjelaskan, mobil tersebut melaju dari Selatan menuju Utara, sesampainya di tikungan mobil tidak bisa dikendalikan dengan baik sehingga tercebur ke kali.
"Diduga, pengemudi mengantuk dan kurang konsentrasi, kemudian menyebabkan ia jatuh ke dalam kali," ucap Agung.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Kendaraan pun sudah dievakuasi oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi.
Belajar dari kasus tersebut, mengemudikan mobil harus dalam keadaan prima baik kondisi tubuh maupun psikologis, tidak boleh mengemudi dalam keadaan mengantuk.
Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, mengemudi dalam keadaaan mengantuk dan kelelahan sama bahayanya dengan berkendara dalam kondisi mabuk.
“Ketika dalam kondisi berkendara, tidak fokus selama beberapa detik saja bisa berakibat fatal. Kalau memang dari awal merasa masih mengantuk atau lelah, sebaiknya gunakan transportasi lain atau segera berhenti di tempat aman,” ujar Jusri belum lama ini kepada Kompas.com.
Agar bisa lebih forkus dalam mengemudi, pengemudi harus memastikan kondisi kendaraan yang dikemudikannya dalam keadaan baik. Selain itu, pengemudi juga harus dalam keadaan sehat dan tidak sedang mengantuk atau berada di bawah pengaruh obat-obatan.
Untuk masalah mengantuk, menurut Jusri tidak ada obatnya selain tidur atau beristirahat. Sebab jika berkendara dalam kondisi mengantuk, kemampuan kognitif akan sangat menurun.
“Apalagi konteksnya dalam kecepatan tinggi, kadang-kadang mereka berkendara tanpa sadar bahaya di depannya sendiri,” kata Jusri.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Training Director Safety Defensive Consultant, Sony Susmana.
Mengemudikan kendaraan dalam kondisi mengantuk sangatlah berbahaya. Maka dari itu, sebaiknya pengemudi jangan memaksakan untuk berkendara dan mengambil waktu sejenak untuk beristriahat.
“Kalau tetap memaksa mengemudi dalam kondisi mengantuk, risikonya sangat besar. Bisa terjadi kecelakaan,” ucap Sony.
Untuk menjaga kondisi tubuh tetap prima selama berkendara, Sony menambahkan, seorang pengemudi perlu beristirahat secara berkala.
“Idealnya, pengemudi wajib berhenti selama 30 menit setiap 3 jam sekali. Serta meluangkan waktu tiga menit untuk streching dan itu harus didukung oleh penumpangnya,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/02/17/101200415/diduga-sopir-mengantuk-toyota-avanza-nyebur-ke-sungai