JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini terjadi kecelakaan yang melibatkan truk tronton dan bus di ruas Jalur Daendles, Desa Bangkok, Kecamatan, Lamongan, Selasa (15/2/2022).
Berdasarkan keterangan, kecelakaan tersebut terjadi lantaran truk tidak kuat menanjak, sehingga truk mundur dan akhirnya menabrak bus yang berada di belakangnya.
Bus tersebut diduga tidak bisa menghindar sehingga terjadi tabrakan antara kedua kendaraan tersebut. Akibatnya 18 penumpang mengalami luka-luka.
Kecelakaan yang diakibatkan oleh kendaraan besar yang gagal menanjak sudah cukup sering terjadi. Bahkan tidak sedikit yang menimbulkan korban jiwa.
Prasetyo Adi Yudho, Deputy GM Product Division PT Hino Motor Sales Indonesia mengatakan, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan truk gagal melewati tanjakan dan mundur tidak terkendali.
“Pertama adalah beban kendaraan. Jika overloading, membuat kapasitas rem tidak mampu menahan beban,” ucap Prasetyo kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Faktor selanjutnya adalah dilihat apakah mesin truk mati saat menanjak. Apabila truk tersebut masih menggunakan sistem rem air over hydraulic (AOH), truk tidak bisa mengerem ketika mesin mati karena tidak ada udara yang dihasilkan.
“Faktor ketiga bisa terjadi karena minyak rem yang bocor, jadi tidak berfungsi. Selain itu, rem parkir yang tidak berfungsi atau sopir tidak menarik rem parkir saat kendaraan tidak sanggup menanjak juga bisa menjadi penyebabnya,” kata dia.
Penyebab lainnya, kata Prasetyo, bisa disebabkan karena posisi transmisinya netral. Jika transmisi dalam keadaan netral, maka tidak ada engine brake yang membantu menahan laju truk. Sehingga truk bisa meluncur tak terkendali.
“Namun, faktor-faktor di atas hanya sebatas asumsi saja. Perlu penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab pasti kecelakaan tersebut,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/02/16/193100815/beberapa-faktor-yang-membuat-truk-tidak-kuat-menanjak