Berdasarkan keterangan Kanit Gakkum Satlantas Polres Lamongan Iptu Anang Purwo, kecelakaan tersebut terjadi lantaran truk tidak kuat menanjak, sehingga truk mundur dan akhirnya menabrak bus yang berada di belakangnya.
“Ketika di lokasi kejadian, truk tronton dengan nomor polisi H 1587 VL yang dikemudikan Riko Setyo Budi tidak kuat melewati tanjakan, kemudian mundur dan pada saat bersamaan di belakang truk melaju bus mini yang ditumpangi rombongan peziarah Wali Songo dari Kabupaten Bogor,” ucap Anang dikutip dari Regional Kompas.com, Selasa (16/2/2022).
Bus tersebut diduga tidak bisa menghindar sehingga terjadi tabrakan antara kedua kendaraan tersebut. Akibatnya 18 penumpang mengalami luka-luka.
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu kembali mengingatkan, ketika berkendara sebaiknya jangan terlalu lama berada di depan maupun di belakang kendaraan besar, seperti bus dan truk.
“Jika penting atau dalam kondisi aman tentunya diperbolehkan mendahului kendaraan itu jika kita sedang di belakang. Atau paling tidak, jaga jarak aman dengan kendaraan sekitar,” ucap Jusri.
Menurut Jusri, kendaraan besar seperti itu sangat rawan sekali mengalami masalah seperti rem blong atau bahkan jika jalan menanjak, terkadang apabila tidak kuat akan turun lain.
Selain itu, pengemudi kendaraan besar seperti bus dan truk juga punya masalah dengan bling spot. Terkadang pengemudinya tidak dapat melihat dan sadar jika ada kendaraan lain di sekitarnya.
“Jadi, usahakan jangan terlalu lama berada di dekat-dekat kendaraan besar,” kata Jusri.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/02/16/191100915/truk-tronton-tabrak-bus-akibat-gagal-nanjak-ini-bahaya-di-belakang-truk