Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Disebut Tak Sesuai Spek, Ini Teknologi Aspal Sirkuit Mandalika

JAKARTA, KOMPAS.com - Sirkuit Mandalika sudah selesai menggelar tes pramusim MotoGP 2022. Selanjutnya sirkuit jalan raya di Lombok, NTB, itu akan menggelar balapan pada 18-20 Maret 2022.

Usai menjalani tes pramusim ada sejumlah catatan yang perlu diperhatikan. Jurnalis balap asal Inggris, Simon Patterson, menulis soal kondisi lintasan Sirkuit Mandalika.

Mengutip The Race, Patterson menulis bahwa trek di Sirkuit Mandalika tidak sesuai dengan spesifikasi, yang didapatnya setelah berbicara dengan sumber di paddock.

Dituliskan bahwa komposisi batu yang direkomendasikan konsultan tak dipakai di lintasan Sirkuit Mandalika. Lintasan sirkuit disebut memakai batu yang ditambang secara lokal.

Jenis batu yang dipakai itu tidak menempel dengan benar di aspal. Karena itu dengan kecepatan motor yang kencang dapat membuat batu terhempas.

Hal ini berbeda saat Sirkuit Mandalika menggelar seri terakhir WSBK 2021. Tidak ada masalah  karena tenaga motor WSBK lebih rendah dan hujan membuat suhu di trek lebih dingin.

Pada September 2021, Dwianto Eko Winaryo, Direktur Kontruksi dan Pengembangan dari Mandalika Grand Prix Associaton (MGPA), mengatakan bahwa lapisan permukaan sirkuit memakai material terbaik.

"Kami mencoba mencoba mencari tahu pebalap itu kepinginnya seperti apa, kami dapat input bahwa dengan tipe aspal Stone Mastic Asphalt (SMA), memberikan makro tekstur yang lebih baik buat pebalap," katanya dalam konferensi virtual, Rabu (1/9/2021).

Dwi mengatakan, aspal SMA memberikan grip yang baik dan pada saat yang sama memberikan resistensi yang baik saat pebalap melakukan pengereman.

"Seakan-akan pada saat mereka akselerasi itu mendapat gripnya dan saat deselerasi mereka juga bisa mengontrol motornya dengan baik," katanya.

Dwi mengatakan untuk membuat lapisan permukaan ini tidak mudah. Bahkan tim di lapangan harus bolak-balik mencobanya di laboratorium.

"Bahkan batu yang akan kami gunakan karena tidak ada tesnya di sini polished stone value, batu itu dikirim ke Irlandia untuk dilakukan tes di sana setiap dua minggu," katanya.

Teknologi aspal SMA, merupakan campuran aspal untuk melapisi permukaan atas aspal. Tujuannya, memperkuat struktur lapisan permukaan dengan prinsip kontak stone by stone. Sehingga volume aspal yang dipergunakan pun menjadi kecil.

Saat ini baru ada tiga sirkuit dengan teknologi SMA yaitu Silverstone di Inggris, Yas Marina di Abu Dhabi, dan Phillip Island di Australia. Adapun Sirkuit Mandalika menambah daftarnya jadi yang keempat di dunia.

Dwi mengatakan, campuran aspal Sirkuit Mandalika punya karakteristik tingkat tinggi.

"Materialnya kami memakai yang sudah dipakai di beberapa sirkuit terbaru, aspalnya ini performance grade 82 di mana sebelumnya yang paling tinggi hanya 76," katanya.

"Pada saat ini kita ada opsi seperti itu dan kami coba manfaatkan semaksimal itu. Ada produk yang cukup baik dan ini terbaik di pasaran yang kita pakai," kata Dwi kala itu.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/02/15/153551215/disebut-tak-sesuai-spek-ini-teknologi-aspal-sirkuit-mandalika

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke