JAKARTA, KOMPAS.com - Demi keamanan dan keselamatan bersama, bisa dipastikan seluruh SPBU memasang tanda peringatan untuk mematikan mesin kendaraan sebelum pengisian bensin.
Sayangnya masih ditemukan pengemudi mobil abai akan peringatan tersebut. Mesin kendaraannya tetap menyala saat proses pengisian bensin. Salah satu alasannya yakni demi menjaga AC dalam kabin tetap menyala.
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menegaskan, hal tersebut berbahaya. Sebab saat mesin menyala otomatis seluruh sistem kelistrikan aktif. Kondisi ini berisiko memicu listrik statis yang bisa memunculkan percikan api.
Tak hanya itu, knalpot sebagai tempat pembuangan gas sisa pembakaran juga bisa menimbulkan bunga api. Maka dari itu, tindakan tetap menyalakan mesin saat pengisian bensin mutlak berbahaya.
“Terjadinya listrik statis bisa dari mana saja, ditambah dengan adanya kebocoran kabel, atau bunga api dari knalpot, itu semua bisa memicu kebakaran,” kata Didi kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, api bisa muncul karena ada 3 unsur utama yang biasa disebut dengan istilah 'segitiga api', yakni oksigen, material mudah terbakar, dan suhu panas.
Sistem kelistrikan yang tidak sempurna, pengapian pada mesin, hingga suhu panas yang timbul dari mesin bisa jadi penyebab kebakaran.
Memang betul bahwa pemicu kebakaran di SPBU bukan cuma berasal dari kendaraan. Namun dengan mematikan mesin saat pengisian bensin, maka banyak faktor timbulnya api bisa dipangkas.
Ia juga menjelaskan, pada dasarnya tiap pabrikan mobil sudah merancang desain kendaraan demi mencegah terjadinya kebakaran pada kendaraan. Misal letak tutup tangki bensin yang posisinya berlawanan dengan letak knalpot, dan letak mesin yang jauh dari ujung knalpot.
“Namun untuk alasan safety, kita harus patuhi aturan tersebut (mematikan mesin saat isi bensin). Jangan egois sendiri cuma demi kabin tetap dingin,” ucap Didi.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/02/14/112200715/ingat-alasan-mengapa-wajib-matikan-mesin-saat-isi-bensin