Saat melajukan motor, tidak sedikit pengemudi pemula yang kurang tepat saat menggunakan rem. Bahkan, masih banyak yang tidak paham cara menggunakan rem motor yang tepat.
Rem sendiri menjadi komponen motor yang vital, apabila salah dalam mengoprasikannya akan membahayakan nyawa pengemudi.
Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan jika kebanyakan pengendara motor pemula dalam kondisi darurat hanya menekan satu rem saja.
“Ini berbahaya, karena bila rem depan saja maka motor bisa terjungkal, dan bila rem belakang saja motor bisa ngepot atau selip,” kata Marcell baru-baru ini pada Kompas.com.
Menekan satu rem saja sangat berbahaya saat kondisi darurat. Baiknya, yang dilakukan oleh pengemudi motor pemula adalah pengereman dengan menekan kedua rem secara bersamaan.
Umumnya, pengemudi motor pemula belum mampu mengantisipasi keadaan lalu lintas. Hal inilah yang membuat pengemudi motor pemula belum terbiasa menekan kedua rem.
Kesalahan inilah yang berpotensi jadi sumber kecelakaan motor saat berkendara di jalan raya. Jika salah menekan rem ada banyak bahaya yang mengancam. Pengemudi motor bisa jatuh terjungkal atau jatuh karena ban belakang selip.
Kecelakaan yang ditimbulkan tidak hanya merugikan pengendara motor saja, namun juga merugikan pengguna lalu lintas lainnya.
Bahkan, kesalahan menggunakan rem ini berlaku bagi segala jenis pengendara motor pemula. Baik itu pengguna pemula motor matik maupun motor manual.
Maka dari itu Marcell menyarankan bagi para pengendara motor pemula juga harus dapat melakukan teknik pengereman yang tepat.
“Pengendara dapat menggunakan rem belakang saja bila kecepatan dibawah 25 km/jam, namun diatas 25 km/jam pastikan setelah rem belakang diimbangi dengan rem depan sehingga motor stabil,” saran Marcell.
Teknik menggunakan rem tersebut dapat digunakan saat mengendarai sepeda motor pada kecepatan rendah atau kencang. Teknik ini juga berlaku untuk motor matik maupun motor manual.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/02/12/114200515/kesalahan-pengendara-motor-ketika-mengerem-dan-bahayanya