Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Daftarkan 51 Varian, Daihatsu Mengelak Dominasi PPnBM-DTP 2022

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menolak klaim sebagai produsen otomotif yang paling diuntungkan dari skema pemberian insentif di Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) tahun 2022.

Sebab, klaim ADM, meskipun memiliki banyak varian produk yang bisa mendapatkan insentif dibanding produsen lain, tapi secara presentasi total tidak begitu mendominasi dalam program terkait.

"Memang kelihatannya itu produk yang kita daftarkan untuk mendapatkan insentif PPnBM banyak. Tapi sebenarnya itu hanyalah 51 persen dari total varian yang ada, varian produk kita memang banyak," kata Marketing and Corporate Planning Director PT ADM, Amelia Tjandra dalam webinar, Jumat (11/2/2022).

"Jadi, tidak bisa dibilang mendominasi (dalam program PPnBM-DTP 2022) karena ada merek lain yang mencapai 70 persen sampai 100 persen dari total produk yang ditawarkan di Indonesia, didaftarkan," lanjut dia.

Dengan begitu, Daihatsu menjadi salah satu produsen otomotif yang ada di tengah-tengah untuk mendapatkan insentif PPnBM di tahun ini.

Artinya, hanya setengah dari total produk kendaraan bermotor yang telah ditawarkan di dalam negeri yang mendapatkan keuntungan dari program pemerintah tersebut, sementara setengahnya lagi tidak bisa diikutkan.

Kondisi ini, kata Amel lagi, tidak jauh berbeda dengan merek otomotif lain termasuk Toyota sebagai saudara usahanya di Indonesia.

Hal serupa diungkapkan Customer Relation Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso dalam kesempatan yang sama.

"(Klaim) itu harus dilihat dari presentasenya, bukan hanya total variannya yang didaftarkan karena beda management, strategi varian produk juga berbeda. Dimana, varian kami memang lebih banyak tiap model," katanya.

"Secara absolut, memang ada 29 varian LCGC yang kita daftarkan untuk mendapatkan insentif PPnBM. Tetapi, itu dari total 57 varian LCGC yang didaftarkan oleh seluruh merek, jadi hanya 51 persen," lanjut Hendrayadi.

Diketahui sebelumnya, Daihatsu Indonesia telah mendaftarkan 51 varian untuk mendapatkan insentif PPnBM 2022 sebagaimana PMK Nomor 5 Tahun 20022 soal pemberian program PPnBM-DTP.

Selain LCGC, ada perseroan telah mendaftarkan 10 varian dari 26 varian Rocky, 10 varian Terios, dan 15 varian All New Xenia. Produk itu diajukan karena dianggap lolos persyaratan.

Yaitu, memiliki harga on-the road (OTR) di antara Rp 200 juta sampai Rp 250 juta dan tingkat local purchase-nya sudah mencapai 80 persen.

"Total untuk model non-LCGC yang kami daftarkan ada 29 varian," ujar Budi Mahendra, Marketing Product Planning Division Head PT ADM.

Sementara untuk LCGC, Budi menjelaskan secara aturany sudah jelas mendapat diskon 100 persen pada kuatal awal, yang kemudian akan dikurangi pada kuartal berikutnya.

"Model LCGC sudah kami daftarkan 100 persen untuk Ayla dan Sigra, Ayla ada 12 varian, Sigra 10 varian total ada 22 varian LCGC yang kami ajukan. Itu pajaknya menjadi nol persen kuartal awal, kurtal dua 1 persen, kuatal tiga 2 persen, dan keempat normal 3 persen." ujar Budi.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/02/12/080200915/daftarkan-51-varian-daihatsu-mengelak-dominasi-ppnbm-dtp-2022

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke