JAKARTA, KOMPAS.com - Mengemudikan mobil di tanjakan terjal menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi pengemudi terutama untuk pengemudi pemula.
Beberapa pengemudi pemula masih kerap melakukan kesalahan pada saat mengemudikan mobil matik. Meski kesalahan kecil dan sepele, namun kesalahan tersebut bisa berakibat fatal bagi mobil yang dikendarai.
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan yakni pada saat mengemudikan mobil matik di tanjakan.
Kemudian, saat mobil matik hendak berhenti cukup lama atau pada posisi parkir, pengemudi umumnya akan langsung memindahkan tuas transmisi dari posisi D (Drive) ke P (Parking).
Begitu pula sebaliknya saat mobil akan dijalankan, perpindahan tuas transmisi langsung dari posisi P ke posisi D. Sehingga tidak jarang pengemudi akan merasakan hentakan dan suara keras dari transmisi.
Padahal sikap tersebut kurang tepat dilakukan. Jika menjadi kebiasaan, maka akan berdampak buruk pada sistem transmisi dan mempersingkat usia pakai komponen-komponennya.
Selengkapnya, berikut daftar 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Senin, 7 Februari 2022.
1. Kesalahan yang Sering Dilakukan Pengemudi Mobil Matik di Jalan Menanjak
Masih banyak pengendara yang tetap mempertahankan posisi gigi di D, dan memainkan gas sedikit agar tidak mundur tanpa menggunakan rem tangan.
Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic, mengatakan, sering melakukan kebiasaan ini bisa menyebabkan transmisi mengalami kerusakan.
"Paling sering kesalahan yang dilakukan adalah menggantung injakan pedal gas untuk menahan mobil agar tidak mundur," ujar Hermas, kepada Kompas.com belum lama ini.
2. Jangan Langsung Pindahkan Transmisi dari D ke P di Mobil Matik
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menyarankan untuk memindahkan posisi tuas transmisi ke N (Netral) terlebih dahulu saat akan memarkirkan mobil.
“Dari D bisa dipindahkan ke N untuk menghilangkan torsi dari mesin (posisi kaki menginjak rem), lalu rem tangan dan pindah ke posisi P sehingga gigi pawl locking tidak terlalu berat karena menahan beban kendaraan,” kata Didi kepada Kompas.com, belum lama ini.
Perlu diketahui, saat kendaraan berada di posisi P, transmisi dalam keadaan terkunci akibat aktifnya pengunci transmisi.
3. Ganti Warna Pelat Nomor Kendaraan Dipastikan Gratis
Korlantas Polri memastikan bahwa proses pergantian warna dasar Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) alias pelat nomor kendaraan bermotor dari hitam menjadi putih tidak akan dikenakan biaya tambahan.
Pasalnya, perubahan tersebut mengikuti Peraturan Kepolisian (Perpol) No 07 Tahun 2021 tentang Registrasi dan Identifikasi (Regident) Kendaraan Bermotor.
"Implementasinya tanpa ada biaya-biaya yang membebani masyarakat," kata Dirregident Korlantas Polri Brigjen Yusri Yunus kepada Kompas.com, Minggu (6/2/2022).
4. Rest Area Gunung Mas Puncak Selesai Dibangun, Bisa Tampung 500 Mobil
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah selesai membangun Rest Area di kawasan Gunung Mas Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dikutip dari akun Instagram resmi @kemenpupr (7/2/2022), Rest Area Gunung Mas memiliki 516 unit ruang untuk pedagang kaki lima dan usaha mikro.
Dengan rampungnya Rest Area Gunung Mas, diharapkan bisa semakin meningkatkan pariwisata di Kabupaten Bogor.
5. Modifikasi Digital Honda Vario 160 Racing Edition
Kemajuan teknologi membuat modifikasi bisa dilakukan secara digital. Meski pada dasarnya dapat dikatakan konsep, tapi bisa jadi acuan jika memang ingin diwujudkan.
Desainer digital Julak SenDie Design memodifikasi All New Honda Vario 160 yang baru meluncur beberapa waktu lalu. Skutik baru Honda itu dimodifikasi secara digital mengusung gaya racing harian.
Mengutip lama resmi Instagram, dapat dilihat desainer berusaha meningkatkan tampilan racing Vario 160. Pertama yaitu mengubah bentuk tempurung setang depan dengan tambahan tebeng angin.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/02/08/060200315/-populer-otomotif-kesalahan-yang-sering-dilakukan-pengemudi-matik-di-jalan