JAKARTA, KOMPAS.com - Permintaan Fabio Quartararo pada Yamaha hanya satu, yakni tingkatkan top speed YZR-M1. Namun, untuk musim ini tidak ada revolusi besar yang terjadi pada motor balap tersebut.
Terlepas dari masalah top speed, Quartararo berhasil menjadi juara dunia MotoGP 2021. Menurutnya, jika top speed M1 lebih baik, maka akan lebih mudah untuk mengalahkan Ducati.
Manajer Tim Monster Energy Yamaha MotoGP Massimo Meregalli, mengatakan, dirinya setuju dengan Quartararo bahwa M1 memerlukan peningkatan di area tersebut. Tapi, menurutnya, top speed bukanlah segalanya.
"Ini adalah area di mana kami bekerja keras untuk meningkatkan top speed di ujung trek lurus. Tapi, tidak hanya mesin, begitu pula dengan bodi aerodinamis, meningkatkan akselerasi dan cengkraman," ujar Meregalli, dikutip dari Motorsport.com, Sabtu (5/2/2022).
Meregalli menambahkan, targetnya hanya satu, yakni meeningkatkan top speed di ujung trek lurus. Tahun lalu, Yamaha berhasil menang di dua sirkuit yang memiliki trek lurus yang panjang, seperti Qatar dan Mugello.
"Top speed memang penting, tapi bukan segalanya. Seperti filosofi Yamaha, kami tidak membuat revolusi besar. Kami selalu mencoba untuk mencari setelan bagus dari apa yang kami miliki, karena itu juga mudah, dan kita sudah lihat di masa lalu, bahkan langkah kecil di jalur yang salah bisa menyebabkan masalah besar," kata Meregalli.
Meregalli menambahkan, jadi Yamaha selalu belajar dan berkembang selangkah demi selangkah tanpa melakukan sebuah revolusi.
Andrea Dovizioso, yang kali ini bergabung dengan Yamaha setelah bertahun-tahun di Ducati, setuju bahwa tidak dibutuhkan revolusi atau perubahan drastis pada motor.
"Revolusi besar di saat ini sulit, karena kejuaraan sudah mengkonfirmasi bahwa setiap motor sudah bagus," ujar Dovizioso.
Menurutnya, setiap motor memiliki karakteristik berbeda, tapi semuanya sudah bagus. Sehingga, sulit jika harus dilakukan ubahan besar-besaran.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/02/05/182200115/quartararo-cuma-tuntut-yamaha-tingkatkan-top-speed-yzr-m1