Bahaya, Jangan Mengemudi Tanpa Alas Kaki

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap orang memiliki gaya yang berbeda pada saat mengemudikan mobil, tentu sesuai dengan kenyaman masing-masing. Tidak hanya pengemudi pemula, masih banyak sopir lainnya mengemudi tanpa alas kaki.

Alasan mengemudi tanpa alas kaki ini antara lain perkara kenyamanan hingga agar bisa mendapatkan feeling yang tepat untuk menginjak pedal. Padahal, kondisi ini hanya masalah kebiasaan yang akan terbentuk dengan sendirinya.

Padahal kebiasaan mengemudi tanpa alas kaki merupakan tindakan yang membahayakan dan berbahaya untuk dilakukan pada saat mengemudi.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, ada bahaya yang mengintai ketika pengemudi tidak memakai alas kaki.

Ia mencontohkan salah satu bahaya melepas alas kaki saat mengemudi adalah risiko kaki selip atau terpeleset ketika menginjak pedal. Sebab sebagian orang memiliki tipe kulit yang mudah berkeringat.

“Telapak kaki sebagian orang berkeringat, sehingga sering selip ketika menekan pedal. Selain itu, telapak yang sensitif akan terganggu ketika ada kerikil tajam, jadi menekan pedalnya tidak maksimal,” kata Sony kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Sony juga menyebutkan potensi bahaya cedera pada kuku atau jari kaki. Apalagi ditambah karpet mobil yang mengandung banyak kotoran dan bakteri bisa menyebabkan infeksi.

“Ketika nyeker bisa mencederai jari atau kuku kaki, seperti saat berpindah pedal secara mendadak. Kemudian, kondisi karpet yang kotor dan adanya kuman maupun bakteri bisa membuat telapak kaki menjadi tidak sehat,” ujarnya melanjutkan.

Maka dari itu Sony sangat menyarankan agar pengemudi selalu mengenakan alas kaki seperti sepatu agar kaki dapat terlindungi dengan baik.

Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan juga menyampaikan hal serupa terkait bahaya menyetir dengan kaki nyeker. Ia fokus pada risiko kaki yang selip saat sedang menginjak pedal.

“Bila grip pada pedal gas atau rem tidak baik, maka dikhawatirkan bisa menyebabkan selip. Kondisi tersebut berbahaya, apalagi ketika selipnya malah menekan gas lebih dalam yang justru membuat hal-hal tak diinginkan,” kata Marcell.