JAKARTA, KOMPAS.com - Oli merupakan salah satu komponen penting bagi mesin mobil. Komponen ini membantu mesin agar dapat beroperasi dengan baik dan stabil.
Selain membantu mesin bekerja, oli juga melapisi mesin dan meminimalisasi gesekan yang timbul, sehingga mesin menjadi lebih tahan lama. Oli juga membantu mengurangi kerusakan akibat gesekan berlebih pada mesin karena membuat permukaan komponen mesin menjadi lebih licin.
Tiap mobil memiliki komponen mesin yang berbeda, sehingga oli yang dipakai juga harus sesuai dengan kebutuhan dan fungsi mesin. Meski begitu, masih ada yang sering memakai oli untuk mesin diesel untuk mobil mesin bensin dan sebaliknya.
Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi mengatakan, secara teori, oli mesin diesel bisa digunakan untuk mesin bensin dengan tujuan memperhalus suara mesin.
"Yang sering dilakukan itu biasanya menggunakan oli mesin diesel untuk mobil bensin agar suaranya lebih halus," jelas Bambang, dikutip dari Kompas.com.
Meskipun begitu, cara ini tidak dianjurkan karena oli mesin diesel diformulasikan khusus untuk mesin diesel yang suhunya lebih tinggi dan memiliki tekanan lebih tinggi dibandingkan mesin bensin.
Tingkat kekentalan oli mesin diesel yang tinggi juga dapat berpotensi membuat mesin bensin menjadi lebih boros. Tarikan mesin akan terasa lebih berat karena oli diesel mengandung formula pembilas jelaga yang menimbulkan lapisan gel.
Mesin bensin akan menjadi lebih cepat aus karena terhalang oleh sisa formula pembilas jelaga yang berbentuk gel. Akibatnya, tarikan mesin terasa lebih berat dan membuat bahan bakar lebih cepat habis.
Sama halnya ketika mesin diesel diberikan oli mesin bensin. Beratnya kerja mesin diesel membutuhkan oli yang sesuai. Pada oli mesin diesel, ada formula pembersih dan pendingin yang tidak dimiliki oleh oli mesin bensin.
Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, oli mesin tidak bisa sembarangan digunakan.
"Oli mesin bensin digunakan untuk mesin diesel ya tidak cocok, mesin akan kasar atau berat saat dikendarai," ucap dia.
Menyitat Auto2000, oli mesin bensin tidak memiliki formula yang dibutuhkan untuk membersihkan jelaga di komponen mesin. Hal ini pada akhirnya akan menimbulkan kerak pada mesin, menghalangi oli melakukan pendinginan pada piston.
Piston akan memuai dan mesin bisa jadi berhenti bekerja. Proses pembakaran pada mesin diesel mengandalkan tekanan piston, tetapi kerak yang menempel akibat oli yang digunakan tidak sesuai, dapat membuat mesin bekerja lebih keras dan membuat konsumsi bahan bakar semakin meningkat.
Maka dari itu, penting bagi pengguna mobil untuk mengenali perbedaan kedua oli ini dan memakai oli sesuai dengan kebutuhan mesin agar mesin tidak cepat rusak.
Cara membedakan oli juga cukup mudah. Pada kemasan oli, ada kode yang membedakan antara oli mesin diesel dan oli mesin bensin. Oli mesin bensin memiliki kode yang diawali dengan huruf S, sedangkan kode oli untuk mobil mesin diesel diawali huruf C.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/27/110200415/apa-yang-terjadi-kalau-oli-mesin-diesel-dipakai-mobil-bensin