JAKARTA, KOMPAs.com - Memasuki akhir Januari 2022 curah hujan di beberapa wilayah Indonesia masih cukup tinggi. Buat pemilik mobil harap memperhatikan kondisi wiper kaca depan.
Meski dianggap sepele wiper memiliki fungsi penting untuk mengusap air. Terlebih di musim hujan, jika kinerja wiper tidak maksimal maka akan menggangu penglihatan pengemudi.
Salah satu contoh pentingnya wiper di musim hujan dapat dilihat dari video yang diunggah akun Instagram Dashcam Owners Indonesia. Memperlihatkan mobil yang terkeca cipratan air dari mobil lain.
Ketika musim kemarau, wiper memang jarang digunakan, tetapi saat musim hujan, perannya jadi sangat krusial.
Sama seperti komponen kendaraan lain, wiper juga perlu diganti secara rutin. Jadi ketika musim hujan, wiper tetap berfungsi sebagaimana mestinya, menyapu air yang menempel di kaca dengan baik.
Maria Kayla Augusta, Channel Marketing Officer Bosch Automotive Indonesia, mengatakan ada tiga indikator wiper harus ganti karena jika tidak ganti maka kemampuan menyapu airnya berkurang.
“Kapan mengganti wiper lama dengan yang baru, ada tiga indikator. Pertama jika sapuan wiper tidak menyisakan setetes air, itu artinya kondisi masih bagus,” ucapnya saat telekonferensi belum lama ini.
Kedua, jika setelah menyalakan wiper dan di kaca menyisakan garis-garis air atau di bagian tepi tidak tersapu dengan baik, artinya segera rencanakan untuk membeli wiper baru.
“Terakhir, jika masih ada sisa air dan berkabut, artinya harus segera ganti wiper dengan yang baru. Kalau bisa jangan sampai berkendara dengan mobil itu sebelum ganti wiper, karena saat hujan lebat bisa membahayakan,” kata dia.
Wiper sebaiknya diganti antara enam bulan sampai satu tahun sekali. Jika wiper sudah mengalami beberapa indikator yang disebutkan di atas, lebih baik segera rencanakan untuk ganti baru.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/20/164100715/musim-hujan-jangan-lupa-cek-wiper-ganti-jika-sudah-jelek