JAKARTA, KOMPAS.com - Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) resmi meluncurkan Yamaha Fazzio Hybrid-Connected. Kehadiran model baru ini menambah jajaran skutik Yamaha di kelas 125cc.
Dengan hadirnya Fazzio, total skutik Yamaha di kelas 125cc ada sembilan model, dan jika ditambah Lexi di kelas maxi scooter maka genap 10 model.
Adapun dari semua model tersebut baru Fazzio yang bermesin hibrida. Mesin bakar internal kini disokong tenaga dari baterai sehingga membuatnya lebih irit dan bertenaga.
Menurut Antonius Widiantoro, Manager Public Relations, YRA & Community PT YIMM, mesin Fazzio merupakan generasi baru teknologi Blue Core yang pertama kali diterapkan pada Mio M3 pada 2014.
“Jadi baterai tetap baterai yang ada di motor atau aki. Cara kerjanya, di motor ini, kami ada electric power assist start, yang itu membantu dan simultan dengan engine, itu membantu tarikan awal mesin di 3 detik pertama,” ujar Anton, di Jakarta, Senin (17/1/2022).
Adapun alasan mesin Fazzio berkubikasi 125cc karena tak bisa dimungkiri, segmen skutik terutama kelas entry level di rentang 110cc-125cc merupakan pasar paling besar di Indonesia.
Berdasarkan data AISI, pada tahun lalu penjualan skutik berkontribusi 87 persen secara keseluruhan. Segmen skutik entry level disebut-sebut menopang penjualan sejumlah pabrikan.
Sejak beberapa tahun yang lalu, skutik murah Yamaha tak ada lagi yang berkapasitas 110 cc, tetapi 125. Selain kapasitas lebih besar, Yamaha mengeklaim tingkat keiritannya tetap sama.
“Saat ini motor itu semua irit. Apalagi dengan teknologi injeksi. Tapi, kami ingin memberikan sesuatu yang berbeda. Kamu bukan hanya mendapatkan motor irit saja, tapi performa juga dapat,” ucap Anton.
“Itu bisa kita buktikan, dengan teknologi Blue Core contohnya. Keiritan yang sama, dengan motor yang cc-nya lebih rendah. Jadi jangan berpikir motor 125 cc itu pasti boros. Enggak, kamu bisa bandingkan dengan motor yang 110 cc. Value itu yang mau kami tawarkan,” kata dia.
Sementara itu, Anton juga mengatakan, saat ini konsumen skutik entry level merasa jenuh dengan produk yang itu-itu saja, karena model yang minim variasi.
“Yamaha melihat ini bahwa orang ke depan melihat motor bukan lagi sebagai alat transportasi saja, tapi juga mewakili karakter dari mereka,” kata Anton.
“Jadi kalau suka dengan fungsional, bagasinya gede, fiturnya banyak, saya beli Freego misalnya, atau saya beli Gear,” ujar dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/18/141100215/fazzio-hybrid-motor-ke-10-yamaha-di-kelas-125cc