JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat daya beli masyarakat diprediksi akan berada di kondisi stagnan bila pemberian relaksasi terhadap instrumen Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) tahun ini belum putus.
Sekalipun, sudah terselenggaranya pameran otomotif nasional untuk bisa mendorong sektor industri kendaraan bermotor berada di level normal usai terdampak pandemi Covid-19.
Demikian dikatakan Presiden Direktur Dyandra Promosindo Hendra Noor Saleh atau biasa dipanggil Kohen pada konferensi Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022, Jumat (14/1/2022).
"Kalau tiba-tiba dua hari sebelum IIMS kebijakan ini sah, dampaknya akan sangat luar biasa. Tapi bila tidak, mau membeli mobil di manapun, harga akan tetap tidak berubah," kata dia.
"Sehingga, daya beli akan segitu-segitu saja misalkan 70 persen, ya sudah tidak akan bergerak. Kalau ada insentif, mungkin bisa 80-90 persen," lanjut Kohen.
Pada sisi agen pemegang merek (APM), ketidakhadiran insentif PPnBM di tahun ini juga membuat harga jual kendaraan bermotor di pasaran menjadi lebih tinggi.
Sehingga meski diberikan diskon besar, tidak begitu menarik karena sama saja mengembalikan banderolan ke level seperti saat diberi diskon PPnBM tahun lalu.
"Kita tidak bisa paksa masyarakat untuk membeli kendaraan bermotor di suatu pameran, jadi tergantung daya beli," kata Kohen.
Adapun mengenai wacana mobil rakyat yang sempat dicanangkan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di penghujung tahun lalu, ia pun berharap mulai menemui titik terang.
Pasalnya, sampai saat ini rencana tersebut masih dalam pembahasan oleh Kementerian Keuangan.
"Kemarin kan sudah ada ide dari Kemenperin bahwa harga mobil di bawah Rp 250 juta dengan local purchase 80 persen PPnBM-nya akan nol persen. Semoga ini cepat disahkan," ujar ida.
Adapun IIMS 2022 sendiri, akan digelar pada 17-27 Februari 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Pameran akan dimeriahkan berbagai acara untuk menarik perhatian pengunjung.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/16/112100415/tanpa-insentif-ppnbm-daya-beli-otomotif-akan-stagnan-di-iims-2022