Pengerjaan replika robot dari motor bekas dilakukan di studio miliknya, yakni Er Studio Art yang berlokasi di Bantul, Yogyakarta.
Eri mengatakan, sebelum membuat replika robot dari motor bekas, dia merupakan seorang pelukis yang menjual lukisannya hingga ke luar negeri. Namun semenjak pandemi, pekerjaan mulai sepi pesanan.
"Dari langganan lukisan dari luar negeri itu ada yang minta untuk membuatkan replika robot, karena suka kemudian lanjut untuk pemesanannya," kata Eri saat ditemui Kompas.com di kediaman sekaligus workshop-nya Er Studio Art Rabu, (12/1/2022).
Awalnya, Eri menerima pesanan 10 unit robot dari salah seorang langganannya dari China. Tanpa pikir panjang dia langsung menerima pekerjaan tersebut karena pekerjaan utamanya sedang sepi.
"Sampai sekarang sudah 34 replika robot yang saya kirimkan," ucapnya.
Mengenai bahan baku robot dari motor bekas, pria lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta jurusan Seni Kriya Logam itu memang memiliki hobi motor tua. Selain itu ketersediaan bahan baku motor bekas juga lumayan banyak di Yogyakarta.
"Itu karena hobi, hobi saya kan motor tua. Nah dari situ saya ambil motor yang agak jadul tahun 70-an, 80-an yang sudah mati itu saya beli, kan banyak juga itu di rosok," ucap Eri.
Untuk membuat satu karya robot berukuran 3 meter, Eri membutuhkan setidaknya 5 motor tua. Sedangkan untuk pengerjaan satu buah robot, rata-rata dibutuhkan waktu satu bulan.
"Itu satu robot ukuran 3 meteran itu biasanya pakai 5 sampai 10 motor, tergantung detailnya," kata dia.
Replika robot buatannya kini sudah dijual hingga luar negeri seperti China dan Jerman. Sedangkan untuk harga replika robot buatannya bervariasi mulai dari Rp 25 juta sampai dengan Rp 60 juta tergantung detail pengerjaan.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/13/081200115/pria-asal-yogyakarta-ini-bikin-replika-robot-dari-motor-bekas