JAKARTA, KOMPAS.com – Keputusan Repsol Honda melepas Dani Pedrosa beberapa waktu yang lalu dinilai sebagai kesalahan besar. Tak heran performa tim pabrikan ini stagnan, bahkan menurun setelah cedera yang dialami Marc Marquez.
Mantan Manajer Repsol Honda, Livio Suppo, mengatakan, kepergian Pedrosa membuat Repsol Honda hanya fokus melakukan pengembangan motor untuk Marc Marquez.
Efeknya, ketika Marquez mengalami cedera, rekan satu timnya, yakni Pol Espargaro, tidak bisa menampilkan performa maksimal.
"Banyak kesalahan telah dibuat dan saya minta maaf--karena saya sangat dekat dengan Honda dan sejarahnya--jadi adalah sebuah kesalahan, misalnya, membiarkan Dani Pedrosa pergi,” ujar Suppo dikutip dari Motosan, Selasa (11/1/2022).
“Karena itu menunjukkan bahwa perkembangan motor hanya untuk Marc seorang. Hanya Marc-lah yang bisa menjadi kuat (dengan RC213V)," kata dia.
Pedrosa akhirnya bergabung dengan KTM Factory Racing, dan membuat tim ini tampil cukup kompetitif di musim 2020.
Sementara Repsol Honda merekrut pebalap KTM, Pol Espargaro, yang sebetulnya tidak tampil cukup bagus pada musim sebelumnya.
Suppo pun mengaku prihatin dengan kondisi yang dialami Honda saat ini. Ia mengatakan, pabrikan ini tidak memiliki persiapan yang matang ketika Marquez cidera.
Padahal, menurutnya, dulu Repsol Honda adalah tim yang sangat disegani dan jadi rujukan semua tim.
"Mereka harus menemukan jalan yang benar. Dan saya berharap Marc Márquez baik-baik saja karena kontribusinya sangat mendasar,” ucap Suppo.
“Karena hasil semua pebalap Honda lainnya belum bagus. Yang menunjukkan bahwa perkembangan motornya (secara umum) mungkin belum bagus," kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/11/170100815/repsol-honda-mulai-jeblok-diawali-kepergian-pedrosa