JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil yang terawat akan memberikan rasa nyaman dan aman selama di perjalanan. Untuk itu, tiap pemilik kendaraan harus memahami bagaimana cara yang benar dalam merawatnya.
Sebab, tidak semua mobil memiliki cara perawatan yang sama. Pada mobil bensin dengan mobil diesel, terdapat beberapa perbedaan.
Perawatan yang sama adalah rutin dalam penggantian oli mesin. Sehingga, komponen di dalam mesin dapat selalu terlumasi dengan optimal.
1. Memanaskan dan Mematikan Mesin
Khusus mesin diesel, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah cara memanaskan mobil dan cara mematikannya.
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi, mengatakan, kendaraan tidak perlu dipanaskan terlalu lama. Sebab, mesin diesel terbaru sudah memiliki pengaturan secara elektronik yang dapat menyesuaikan dengan kondisi mesin.
"Memanaskan mesin cukup dilakukan selama lima menit sebelum mobil digunakan. Agar pelumas dapat melindungi komponen mesin yang bergesekan," ujar Didi, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Didi menambahkan, memanaskan mobil diesel terlalu lama bisa berakibat buruk. Salah satunya dikarenakan efek gas buang dari knalpot yang berbahaya untuk kesehatan. Apalagi, jika memanaskan mobil di dalam garasi rumah.
Untuk mematikan mobil diesel, khususnya yang sudah dilengkapi dengan turbo, ada cara tersendiri. Berbeda perlakuannya dengan mobil bensin.
"Jadi jika mobil habis digunakan dalam kecepatan tinggi dan diatas dua jam, itu jangan langsung dimatikan karena untuk perawatan ke turbonya, pelumasan ke turbonya," kata Didi.
Sebaiknya, tunggu sekitar 30 detik sebelum mematikan mesin. Tujuannya adalah agar sirkulasi pelumas, pendingin, dan yang lainnya kembali ke kondisi normal. Jika langsung dimatikan, dikhawatirkan akan terjadi keausan.
2. Jangan Pakai Solar Kualitas Rendah
Perawatan berikutnya adalah memperhatikan kualitas solar yang digunakan. Sebab, solar dengan kualitas yang rendah memiliki kerugian cukup buruk pada mesin dan juga lingkungan.
Nur Imansyah Tara, Aftersales Division Head Auto2000, mengatakan, kerugiannya dapat berupa kerusakan pada sistem suplai bahan bakar, filtrasi, dan lain-lain. Solar yang kotor dapat merusak injektor, lubang pada nozel jadi mudah mampat.
"Tidak sampai di sana, kualitas solar yang rendah juga membuat dampak buruk pada lingkungan. Sebab, emisi yang terbuang cenderung lebih tinggi dibanding dengan solar yang berkualitas lebih baik," ujar Imansyah.
3. Jangan Gonta-ganti Solar
Didi mengatakan, jika mobil diesel sering bergonta-ganti jenis solar, maka filter solat akan cepat kotor. Sebab, ada perbedaan kandungan. Sehingga, filter solar harus diganti lebih cepat dibandingkan usia rata-ratanya.
“Setiap 5.000 kilometer sekali harus dilakukan pemeriksaan biasanya sela-selanya sudah rusak dan harus diganti. Tapi kalau sering ganti-ganti jenis solar, bisa saja periode penggantiannya lebih cepat,” kata Didi.
4. Rutin Ganti Filter Solar
Sebelumnya sudah disebutkan bahwa penggunaan solar yang kualitasnya rendah dapat berdampak pada filter solar yang cepat kotor. Begitu pula jika sering gonta-ganti jenis solar.
Haryanto, Service Advisor Astra Isuzu Solo mengatakan bahwa filter solar punya masa pakai yang terbatas. Waktu penggantiannya disesuaikan dengan penggunaan jenis bahan bakar mobil terkait.
Jika terlambat mengganti filter solar, dampaknya akan terasa pada performa mesin yang menurun. Tenaganya akan tersendat dan tarikan juga akan terasa kurang bertenaga.
“Kalau filter solarnya kotor akan menyebabkan mesin menjadi tersendat. Solar yang kualitasnya bersih akan memperpanjang usia filter, juga akan memperpanjang usia komponen internal di injection pump atau bospom,” ujar Haryanto, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/10/064200115/mudah-begini-cara-merawat-mobil-mesin-diesel