JAKARTA, KOMPAS.com – Kesibukan aktivitas yang terjadi di awal tahun membuat kebutuhan mobil pribadi meningkat. Dengan patokan harga Rp 150 jutaan, kini masyarakat sudah bisa membeli mobil baru atau bekas.
Jika melihat dari bursa mobil bekas secara daring, untuk segmen mobil bekas SUV ada Honda CR-V Gen 3 yang dapat dijadikan pilihan. Harga untuk mobil bekas CRV GEN 3 dibanderol Rp140 juta - Rp 180 juta.
Meluncur di pasar periode 2007 – 2012, CR-V "kodok" ini memiliki usia yang tidak muda lagi. Jadi, relatif sulit menemukan Honda CR-V Gen 3 yang masih dalam keadaan mulus. Oleh karena itu, kondisi mobil akan memengaruhi harga jual mobil.
Sementara itu, untuk mobil baru dengan patokan harga Rp 150 jutaan, mobil Honda Brio Satya dapat jadi pilihan. Dibanderol dengan harga mulai dari Rp146 juta, mobil Low Cost Green Car (LCGC) ini menjadi mobil terlaris di Indonesia pada 2020.
Berdasarkan data Gaikindo, Honda Brio Satya berhasil terjual 40.879 unit sepanjang 2020. Artinya, peminat Brio Satya juga tergolong besar jumlahnya di Indonesia.
Andi, pemilik showroom mobil bekas Jordy Motor yang berlokasi di MGK Kemayoran, mengatakan, pembelian mobil harus menyesuaikan dengan kebutuhan.
“Kalau cari yang simpel dan irit cocok mobil LCGC. Namun, jika mencari kenyamanan saat berkendara Honda CR-V Gen 3 pilihannya,” katanya kepada Kompas.com, Senin (3/1/2022).
Mobil Honda CR-V Gen 3 ini hadir untuk melengkapi generasi sebelumnya. Bentuknya trendi, tetapi simpel membuat banyak orang melirik mobil ini.
Bahkan, di pasar mobil bekas mobil ini laris manis. Dilengkapi dengan dua pilihan mesin 2.000 cc dan 2.400 cc, mobil ini menawarkan kenyamanan digunakan untuk jarak jauh.
Kekurangan mobil bekas Honda CR-V Gen 3, tentu saja kondisi yang telah termakan usia. Usia produksi lawas, mobil ini dikenal kerap rusak di bagian jok (interior) hingga kaki-kaki mobil. Pemilik mobil harus mengeluarkan anggaran lebih untuk merenovasi mobil bekas ini.
Sementara itu, kelebihan mobil LCGC seperti Honda Brio Satya lebih irit bahan bakar dan murah. Namun, saat dipakai kurang nyaman karena memiliki banyak keterbatasan. Mulai dari fitur yang kurang canggih, bantingannya cenderung keras, mesin kecil, hingga ukuran kabin yang sempit.
“Memang harganya bersahabat, namun otomatis mobilnya apa adanya. Wajar jika bantingannya keras. Kalau yang sudah biasa mungkin tidak akan merasakan apa-apa. Selain itu, lebih irit,” kata Andi.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/05/091200415/bujet-rp-150-juta-pilih-lcgc-baru-atau-honda-cr-v-gen-3-bekas