JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika akan belajar mengendarai mobil, umumnya calon pengemudi disarankan untuk belajar mobil transmisi manual ketimbang transmisi otomatis.
Padahal, mengendarai mobil dengan transmisi manual dan otomatis memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dan tidak terkait satu sama lain.
Ketika seseorang bisa mengendarai mobil transmisi manual, belum tentu ia bisa mengendarai mobil transmisi otomatis dengan lancar.
Meskipun, mobil transmisi otomatis memang terkesan lebih mudah dioperasikan ketimbang manual.
Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center (RDC) mengatakan bahwa mobil yang akan digunakan untuk berlatih harus disesuaikan dengan kebutuhan pengendara.
"Tergantung kebutuhan saja. Kalau dibutuhkan matik, ya belajar matik. Namun bila dibutuhkan manual, ya belajar manual," tulisnya pada Kompas.com, Senin (3/1/2022).
Menurut Marcell, mobil transmisi manual maupun otomatis memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. Perlu ada pembiasaan diri sebelum pengemudi menggunakan mobil tersebut.
Senada dengan Marcell, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, bahwa di antara kedua mobil berbeda transmisi tersebut, tidak ada yang lebih mudah.
"Kalau ditanya mana yang lebih baik (untuk belajar), manual sama matik, ya tergantung pegangannya dia nanti mobil manual atau matik. Karena, masing-masing punya tingkat bahaya yang berbeda-beda," katanya pada Kompas.com, Senin (3/1/2022).
Ia menegaskan, instruktur mobil harus punya pengalaman dan pengetahuan yang pasti tentang bahaya dari mobil yang berbeda transmisi. Keduanya tidak bisa disamakan.
Mobil transmisi manual tidak bisa dijadikan ukuran seseorang bisa mengendarai mobil dengan baik.
"Jadi kalau kita bicara pemula, dia belajarnya di awal sesuai dengan pegangannya, mobilnya. Karena, nggak ada yang lebih mudah," kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/03/191200815/saat-belajar-mengemudi-mobil-harus-pakai-transmisi-manual-