JAKARTA, KOMPAS.com – Bus masih menjadi pilihan transportasi darat bagi sebagian masyarakat. Salah satu daya tarik dari bus adalah tiketnya yang ekonomis serta relatif nyaman.
Selain itu, tampilan bus yang modern juga menjadi daya tarik penumpang memilih mana yang mau dinaiki. Tetapi, jika harus terus membuat bodi baru di karoseri, tentu biayanya bisa mahal, mengingat harga bodi bus berkisar Rp 400 juta sampai Rp 500 jutaan.
Ada solusi agar tampilan bus modern namun biayanya bisa lebih ekonomis, yakni dengan cara rombak bus.
Rombak bodi bus bisa dilakukan oleh karoseri kecil maupun besar, biasanya hanya diubah bagian depan dan belakangnya saja, bagian tengah tetap dipertahankan.
Anggota Forum Bismania Indonesia Dimas Raditya mengatakan, untuk rombak bodi bus di karoseri kecil, biasanya meniru bodi bus terbaru yang dibuat oleh karoseri besar. Salah satu bodi yang paling sering dibuat rombakan adalah Jetbus 3+.
“Ubahan yang dilakukan mengikuti permintaan customer. Bisa juga sekalian interiornya diubah,” kata Dimas kepada Kompas.com, belum lama ini.
Sedangkan jika di karoseri besar, rombakan bisa dilakukan dan biasanya ada syarat tertentu. Misalnya bodi lamanya harus buatan dari karoseri tersebut. Misalnya bodi Legacy SR1 buatan Karoseri Laksana, bisa dirombak ke model SR2.
"Kemarin ada yang Legacy SR1 nya PO Haryanto dirombak ke SR2. Dia potong depan belakang, bodi tengah tetap sama. Interior cuma penggantian dashboard," kata Werry Yulianto, Export Manager Karoseri Laksana.
Begitu juga di karoseri Morodadi Prima yang belum lama ini merilis bus PO Putra Remaja. Bodi tersebut sebelumnya adalah memakai model Travego, lalu diubah menjadi Ventura yang tampilannya lebih kekinian dengan double glass.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/12/31/172100915/mengenal-rombak-bodi-bus-ubah-tampilan-jadi-lebih-segar