JAKARTA, KOMPAS.com – Truk merupakan penggerak logistik di Indonesia, bertugas mengirimkan barang dari satu kota ke kota lainnya. Bahkan tidak jarang jarak yang ditempuh per harinya bisa sampai ribuan kilometer.
Kemudian ketika sedang melakukan perjalanan, mungkin sering terlihat truk-truk yang berhenti di pinggir jalan. Berhenti di sini bukan karena rusak, tetapi pengemudi sedang mengistirahatkan bannya.
Ban truk yang membawa beban cukup besar jika dipakai perjalanan jauh bisa mengalami overheat. Jika sudah overheat, ban akan mudah rusak, seperti kawat ban yang terpisah dari karetnya atau bahkan bisa meledak.
Zulpata Zainal, On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk. mengatakan, ban truk memang sebaiknya diistirahatkan setelah perjalanan jauh dengan muatan yang sangat berat agar tidak overheat.
"Overheat kemungkinan akan merusak adhesi dari lapisan-lapisan ban. Bisa juga jadi penyebab ban cepat rusak atau meledak pada kondisi tertentu," ucap Zulpata kepada Kompas.com, Rabu (29/12/2021).
Kemudian jika ban kurang tekanan udaranya, maka kemungkinan overheat semakin tinggi. Hal ini disebabkan dinding ban yang defleksi atau terlipat sehingga ban lebih mudah overheat.
Mengenai kapan waktu yang tepat untuk mengistirahatkan ban, sebenarnya tergantung dari muatan, kondisi jalan, dan truknya. Jadi tidak bisa disamakan di setiap rutenya kapan ban harus istirahat.
"Namun kalau mengacu pada prinsip keselamatan, konsentrasi driver, setidaknya setiap tiga sampai empat jam jalan bisa istirahat secukupnya," kata Zulpata.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/12/29/152100115/ban-truk-juga-perlu-istirahat-setelah-perjalanan-panjang