Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rencana Suzuki Aplikasi Teknologi Hybrid ke Ertiga pada 2022

JAKARTA, KOMPAS.com - Seperti diketahui, berdasarkan hasil kunjungan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) beberapa waktu lalu ke Jepang, banyak agen pemegang merek (APM) yang akan melakukan pengembangan produk ke arah elektrifikasi. Salah satunya Suzuki Motor Corporation (SMC).

Dikabarkan Suzuki Jakal menabah investasi Rp 1,2 triliun untuk mulai produksi mobil elektrifikasi berbasis mild hybrid. Teknologi tersebut bakal disematkan pada mobil yang sudah memiliki pasar di Tanah Air, yakni Ertiga dan XL7.

Namun, sampai saat ini sendiri memang belum terlihat adanya tanda-tanda PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) bakal meluncurkan Ertiga yang lebih ramah lingkungan.

Padahal berdasarkan rencana yang didapat, MPV murah tersebut akan disematkan teknologi mild hybrid mulai 2022, dan dilanjutkan XL7 pada tahun berikutnya.

Saat menanyakan kabar tersebut, Donny Saputra, 4W Marketing Director PT SIS mengatakan, belum bisa memberikan penjelasan atau keterangan lebih lanjut terkait rencana elektrifikasinya.

"Terkait soal itu, belum bisa bicara dulu. Produknya apa juga belum bisa saya sampaikan saat ini," ucap Donny saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/12/2021).

Walau belum bisa memberikan banyak penjelasan, tapi sebelumnya Donny sudah menyatakan bila Suzuki Indonesia sedang fokus ke arah elektrifikasi.

Bahkan produk Ertiga yang telah disuntik teknologi mild hybrid juga sudah pernah dipajang beberapa waktu lalu.

Tak hanya itu, keseriusan mempersiapkan produksi kendaraan berbasis elektrifikasi juga dibuktikan dengan menghentikan laju penjualan mobil murah ramah lingkungan alias low cost green car (LCGC), yakni Suzuki Karimun Wagon R.

"Secara domestik memang kita sedang fokus untuk kendaraan elektrifikasi. Jadi (Karimun Wagon R) di dalam negeri kami berhentikan," kata Donny beberapa waktu lalu.

Rencana memproduksi mobil elektrifikasi sebelumnya juga sudah diucapkan oleh Joshi Prasetya, Stategic Planning Dept Head PT SIS. Menurutnya, Suzuki memang sedang mempersiapkan mobil listrik murah untuk konsumen Indonesia.

Teknologi mild hybrid sendiri dipilih agar bisa menekan harga mobil menjadi lebih murah lantaran hanya memanfaatkann lima cell baterai. Untuk sekadar pembanding teknologi lainnya, adalah Strong Hybrid 40 cell baterai, Plug-in Hybrid 100 cell baterai, dan Battery Electric Vehicle (BEV) 300 cell.

"Kami berpikir efisiensi, ini sebagai filosifi dasar dari Suzuki dan kami ingin bisa merealisasikan di segmen kendaraan yang memang terjangkau, itu penting," ujar Joshi.

"Saat ini sudah ada kendaraan Hybrid, Plug in Hybrid (PHEV), BEV, dan lain sebagainya. Namun, kita harus melihat perkembangan, sehingga kalau teknologi ini (mild hybrid) dijual memang layak dibeli konsumen. Jadi kembali lagi, ada harga terjangkau, infastruktur yang mendukung, serta aspek lainnya yang bisa dipertimbangkan," katanya

https://otomotif.kompas.com/read/2021/12/27/090200115/rencana-suzuki-aplikasi-teknologi-hybrid-ke-ertiga-pada-2022

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke