SURABAYA, KOMPAS.com - Terjadi kecelakaan lalu lintas di Jembatan Suramadu Km 1,9 yang melibatkan mobil Mitsubishi L300 dengan truk, Kamis (23/12/2021) pukul 23.30 WIB.
Mobil L300 tersebut memuat penumpang rombongan. Saat menuju arah Madura, mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Tepat di Km 1,9 hampir di bentang tengah Jembatan Suramadu, mobil menabrak belakang truk.
Akibat kecelakaan ini, 2 orang penumpang meninggal dunia, sementara 7 orang lainnya mengalami luka-luka.
Menanggapi pengemudi yang kerap mengebut, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, pola pikir pengemudi saat tengah mengendalikan kendaraan di jalan lengang jadi penyebabnya.
“Mereka (pengemudi) egois, selama ini tidak ada yang menindak. (jadi) kalau bisa (mengebut) kenapa tidak,” ucapnya kepada Kompas.com belum lama ini.
Ia menuturkan, pengemudi yang memiliki pola pikir semacam itu tidak berpikir panjang mengenai akibat fatal yang mungkin terjadi akibat tindakan memacu kendaraan melebihi batas kecepatan yang ditentukan.
“Semakin kencang kendaraan, maka semakin susah dikendalikan. Kemudian risiko selip akibat terpaan angin juga besar. Belum lagi ketika kecelakaan, efeknya semakin fatal,” ucapnya menjelaskan.
Lantas jika menilik tempat kejadian perkara, jembatan jadi salah satu lokasi rawan kecelakaan ketika digunakan sebagai tempat memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Kendaraan bisa saja terjatuh melewati pagar pembatas jika tidak waspada. Apalagi saat melintasi jembatan, pengemudi rentan hilang kemudi akibat berbagai faktor seperti hembusan angin dari samping jembatan.
Selain dilarang mengebut, di jembatan juga tidak disarankan untuk sering bermanuver menyalip kendaraan lain. Itu sebabnya marka jalan garis tidak terputus umum terpasang di jembatan.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/12/25/082200215/kecelakaan-l300-tabrak-belakang-truk-di-jembatan-suramadu