YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Skenario rekayasa lalu lintas berupa penyekataan jalan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas sudah disiapkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dan ada kemungkinan diterapkan selama masa libur natal dan tahun baru.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, penyekatan jalan mungkin saja dilakukan menjelang Natal dan Tahun Baru. Namun, penutupan jalan ini sifatnya situasional, saat benar-benar dibutuhkan.
"Bila diperlukan siap kami lakukan, jadi sifatnya situasional dan kondisional. Antisipatif. Ini pasti akan membuat tidak nyaman, saya mohon maaf sebelumnya, karena langkah antisipatif ini menimbulkan ketidak nyamanan," kata Haryadi seperti dikutip Kompas.com, Kamis (23/12/2021).
Meskipun begitu, pengecekan acak terhadap pelaku perjalanan yang masuk ke wilayah Yogyakarta tetap akan dilakukan. Hal ini untuk memastikan setiap orang yang masuk sudah mengantongi surat hasil pemeriksaan covid-19 dan sudah divaksin.
"Samplig antigen tetap ada. Mobil-mobil (antigen) kita siagakan di kecamatan-kecamatan yang tingkat aktivitasnya tinggi," kata dia.
Sedangkan untuk tempat wisata, Haryadi menegaskan untuk tidak menutup kawasan wisata Malioboro. Hanya saja nantinya di kawasan tersebut tidak akan diadakan acara perayaan tahun baru.
"Tidak ditutup bukan berarti bebas dikendalikan. Beberapa lokasi di tugu, Malioboro, titik nol tidak boleh ada perayaan. Kota tidak ada event ingar bingar, tidak ada," katanya.
Sementara itu pihak Polresta Yogyakarta juga sudah menyiapkan 1.119 personel untuk mengamankan malam tahun baru di Yogyakarta.
Polisi juga membangun empat pos pengamanan di empat titik, yaksi di Tugu, Teteg, Nol Kilometer, dan satu pos di Kotabaru.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/12/24/101200215/selama-natal-dan-tahun-baru-penyekatan-di-yogyakarta-dilakukan-situasional