JAKARTA, KOMPAS.com - Menyukseskan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 2022 mendatang, PT PLN (Persero) tak hanya memastikan keandalan pasokan listrik, tapi juga kesiapan infrastruktur pengisian energi kendaraan listrik.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menjelaskan, dalam pertemuan internasional yang bakal dihelat di Bali, banyak kepala negara yang akan menggunakan mobil listrik.
Lantaran itu, PLN menggandeng Hyundai, akan menambah pengoperasian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging sebanyak 10 unit dengan kapasitas yang lebih besar dari dioperasikan saat ini, yakni 300 kiloWatt (kW)
"SPKLU yang yang tersedia dengan kapasitas 150 kW belum memadai. Kami bekerja sama dengan Hyundai berapa banyak dibutuhkan, karena ada perbankan Korea itu mau kasih grant itu. Ini akan kami fokuskan di Bali, ada mobil kepala negara yang berbasis listrik yang lumayan besar listriknya, jadi kita akan punya ultra fast charging," kata Bob dalam keterangan resminya, Selasa (21/12/2021).
Menurut Bob, dengan SPKLU berdaya 150 kW yang saat ini tersedia, untuk pengisian dari 0 hingga 100 persen Hyundai Ioniq 5 membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Namun dengan kapasitas 300 kW, maka bisa terpangkas signifikan hanya menjadi 20 menit saja.
Bob menegaskan, PLN berperan aktif mendukung pemerintah mencapai transisi energi dengan beragam upaya, salah satunya dengan mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik.
"Kami mengambil bagian penting dalam aspek ini. Kami saat ini terus aktif mengembangkan iklim kendaraan listrik. Dengan adanya ekosistem maka percepatan kendaraan listrik bisa segera dicapai," ucap Bob.
Berdasarkan data, dari 14.400 unit kendaraan listrik yang telah beroperasi, lebih dari 12.000 diantaranya adalah motor listrik dan 1.656 unit merupakan mobil listrik. PLN pun terus aktif menyediakan SPKLU untuk mendukung pertumbuhan kendaraan listrik.
"Saat ini total SPKLU yang kita punya sudah ada 63 unit. Tahun depan kita akan masif menambah khususnya di jalan tol. Untuk di Jawa-Bali tahun depan akan kami tambah dan juga untuk di Tol Sumatera, sehingga para pemilik kendaraan listrik tak lagi ragu untuk menggunakan kendaraan listriknya. Pasokan listriknya aman," ucap Bob.
Infrastruktur di Bali
Sementara itu, Chief Operating Officer Hyundai Motor Asia Pasific Lee Kang Hyun menjelaskan, kerja sama dengan PLN dalam mensukseskan G20 merupakan pilot project untuk memasifkan penggunaan kendaraan listrik.
Lee Kang Hyun mengatakan, pada perhelatan G20 pemerintah menunjuk perusahaanya menghadirkan mobil listrik sebagai official car. Hyundai pun akan mengeluarkan dua tipe mobil listrik barunya.
"Kita akan mempersembahkan untuk G20, mobil listrik G80 yang special edition. Lalu, mobil listrik yang dipabrikasi di Cikarang, Ioniq 5, itu yang akan dipakai dalam G20," kata Lee Kang Hyun.
Menut Lee, pilot project bersama PLN di ajang G20 akan menjadi contoh penggunaan kendaraan listrik. Ajang ini menjadi showcase penggunaan mobil listrik yang juga sebagai salah satu simbol tema utama G20 yaitu transisi ke energi bersih.
"Kami bahas dengan Pemerintah Provinsi Bali dan PLN terkait ketersedian infrastruktur listrik. Kita bisa bikin jadi contoh kalau bisa mendorong mobil listrik di Bali. Kalau ini berhasil, ini bisa menyebarluaskan di kota lain," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/12/22/092200815/sukseskan-ktt-g20-pln-siap-bangun-10-spklu-ultra-fast-charging-