Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Duo Korsel Masih Terseok-seok di Tengah Dominasi Jepang

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar otomotif Indonesia menjadi salah satu tujuan menarik bagi produsen kendaraan bermotor dari berbagai negara, karena terus berkembang serta berpotensi menjadi salah satu pasar terbesar di dunia.

Kondisi tersebut lantas membuat peta persaingan sektor otomotif nasional semakin menarik, setidaknya dalam 4 tahun belakangan melalui hadirnya merek baru selain Jepang.

Satu diantaranya ialah pabrikan asal Korea Selatan (korsel), Kia dan Hyundai, yang belakangan mulai agresif karena masuknya prinsipal secara langsung atau pergantian perwakilan distribusi di Indonesia. Merek korsel ini mencoba mencari perhatian lewat celah kendaraan listrik dan sport utility vehicle (SUV) teknologi canggih harga relatif terjangkau.

Lantas bagaimana kiprahnya sepanjang Januari-November 2021 atau usai dihelatnya pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) selama 11-21 November 2021 lalu?

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, pangsa pasar kendaraan roda empat atau lebih masih dikuasai oleh Toyota dan Daihatsu yang mencapai 52,2 persen.

Bila mencantumkan Mitsubishi, Honda, dan Suzuki saja maka penguasaan pasar di Tanah Air dari merek Jepang sudah 88,8 persen. Ini cukup wajar, mengingat penetrasi mobil Jepang sudah dilakukan selama puluhan tahun.

Sementara itu, duo merek dari Negeri Gingseng baru bisa mencomot 0,7 persen pasar yang tersedia. Kinerja tersebut bahkan masih tertinggal dari merek China, yakni Wuling dan DFSK sebesar 3,3 persen.

Tapi, pencapaian Hyundai dan Kia (dua merek korsel) di Indonesia jauh lebih baik dari 2020, yaitu dari 858 unit (0,1 persen) menjadi 5.608 unit secara wholesales. Kemudian, 662 unit (0,1 persen) jadi 5.255 unit di sisi retail sales.

Lebih rinci, Kia yang berada di bawah bendera Grup Indomobil lewat PT Kreta Indo Artha (KIA) selama Januari-November 2021 berhasil mencatatkan angka wholesales sebanyak 2.864 unit dan 2.711 unit untuk penjualan ritelnya.

Sedangkan Hyundai lewat PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) sedikit ada di bawahnya dengan torehan wholesales 2.744 unit dan 2.544 retail sales. Hasil ini terjadi karena penjualan tiap model dari Hyundai kurang merata.

Secara keseluruhan, penjualan paling banyak sejauh ini dari merek Hyundai ialah Palisade dan Santa Fe, Bahkan, model tersebut sudah mampu untuk merajai segmennya yaitu large SUV.

Lalu menyusul Kona EV yang diklaim memimpin penjualan mobil listrik murni di Tanah Air. Tapi model kendaraan lainnya yaitu Kona dan Ioniq Electric masih jauh dari harapan. Pada beberapa kasus, distribusinya kosong.

Cukup berbeda dengan Kia yang bermain di pasar gemuk serta setiap produknya saling mendukung walau tidak begitu dominan. Beberapa di antaranya, Seltos, Sonet, Picanto, Rio, dan Grand Sedona.

Sepanjang tahun berjalan, rata-rata penjualan yang dapat mereka bukukan ialah 240 unit dengan tulang punggungnya Seltos dan Sonet di segmen kompak SUV.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/12/16/084200215/duo-korsel-masih-terseok-seok-di-tengah-dominasi-jepang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke