JAKARTA, KOMPAS.com - Meski masih enggan mengungkapkan secara pasti, namun Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan, proses evaluasi untuk mencari persoalan penyebab rentetan kecelakaan bus transjakarta, mulai menemui titik terang.
Wildan memastikan dari hasil proses yang saat ini telah mencapai 80 persen, nantinya ketika temuan-temuan investigasi diungkapkan, bakal ada peningkatan yang akan dilakukan PT Transjakarta.
"Sudah ada gambaran, tapi belum saya dokumentasikan secara detail. Transjakarta juga kooperatif, Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) mereka sudah ada dan itu yang kita periksa juga, yang pasti setelah ini mereka (Transjakarta) bakal ada improvement besar-besaran, terukur, dan time line-nya jelas," kata Wildan kepada Kompas.com beberapa hari lalu.
Terkait soal SMK yang dimiliki Transjakarta, Wildan mengatakan KNKT melakukan evaluasi mendalam apakah penerapannya sudah berjalan dengan baik, karena hal tersebut akan sangat mempengaruhi juga.
Untuk pengecekan menyeluruh lainnya, dilakukan dari kelaikan kendaraan, kepastian awak, route hazard mapping, sampai organisasi dan manajemennya.
Sementara ketika disinggung apakah rentetan kecelakaan yang dialami armada bus transjakarta ada kaitannya dengan unit yang sempat tak beroperasi lama imbas pandemi Covid-19, Wildan hanya mengatakan ada kontribusi dari hal tersebut.
"Sudah saya sampaikan sebelumnya bila ada pengaruh pandemi Covid-19 ini terhadap kecelakaan-kecelakaan di transjakarta, bahkan pada PO bus lainnya. Jadi sebenarnya ada semacam gelombang kejutan yang efeknya tak hanya di darat saja tapi juga transportasi lain," ucap Wildan.
"Dari faktor cukup kompleks. Ada dari kendaraan, faktor awak, yang kemudian dipicu lagi dari fluktuasi operasional dan menjadi shock wave-nya, nanti akan saya jelaskan lebih detail lagi lengkap bersama contoh-contohnya," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/12/15/070200815/pandemi-jadi-salah-satu-penyebab-kecelakaan-bus-transjakarta