JAKARTA, KOMPAS.com - Max Verstappen akhirnya berhasil mematahkan dominasi Lewis Hamilton di Formula 1 (F1). Pebalap Red Bull Racing tersebut berhasil meraih juara dunia.
Verstappen menjadi juara dunia setelah berhasil memenangi balapan dramatis pada seri terakhir di GP Abu Dhabi yang digelar di Sirkuit Yas Marina, Minggu (12/12/2021).
Kemenangan Max Verstappen sempat menuai kontroversi. Bahkan, tim Mercedes dari Hamilton pun sempat mengajukan protes meskipun pada akhirnya protes tersebut ditolak.
Ketika Nicholas Latifi dari tim Williams mengalami crash, tidak lama kemudian masuk Safety Car ke lintasan. Verstappen memutuskan untuk masuk ke pit stop dan mengganti ban soft.
Sementara Hamilton tetap bertahan dengan ban hard yang sudah digunakannya sejak lap ke-15. Hingga lap ke-57, Safety Car masih berada di lintasan seiring para petugas membersihkan sisa-sisa kecelakaan.
Kondisi ini merugikan Verstappen, karena selama Safety Car berada di lintasan, pebalap dilarang menyalip. Jelang akhir lap ke-57, bendera hijau dikibarkan setelah Safety Car keluar dari lintasan.
Sebelumnya, Verstappen diizinkan melewati mobil-mobil yang berada di depannya untuk menempati posisi di belakang Hamilton langsung. Hal tersebut yang dianggap beberapa pihak sebagai sebuah keputusan kontroversial dari Michael Masi, Race Director FIA.
Pada lap terakhir, Verstappen sudah berada tepat di belakang Hamilton. Pebalap Verstappen akhirnya berhasil menyalip Hamilton pada tikungan 5.
Namun, Hamilton tidak menyerahkan posisi terdepan begitu saja. Verstappen sempat mendapatkan perlawanan sengit. Berkat ban soft yang baru diganti, Verstappen bisa mengasapi Hamilton dan terus memimpin hingga lewati garis finis.
Verstappen pun berhasil mematahkan dominasi Hamilton yang menjadi juara dunia berturut-turut sejak 2017. Sementara Verstappen, akhirnya menjadi juara sejak debut pada 2015.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/12/13/074200415/kronologi-max-verstappen-akhirnya-jadi-juara-baru-formula-1