JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap mesin kendaraan yang menggunakan bahan bakar bensin, membutuhkan busi untuk proses pembakaran. Busi pun berbeda-beda untuk setiap tipe mesin.
Salah satu perbedaannya dapat dilihat dari bentuk atau fisiknya. Ada busi yang ulirnya pendek dan ada juga yang ulirnya panjang.
Ardhieta Wahyu Wicaksana, Marketing Manager PT NGK Busi Indonesia, mengatakan, jangan terkecoh busi dengan lebar ulir yang serupa, karena belum tentu memiliki fitur dan spesifikasi yang sama.
"Serupa tapi tak sama. Kalau ujung busi terlalu pendek akan terjadi penumpukan karbon. Sedangkan kalau terlalu panjang busi, bisa overheat dan bisa terbentur piston," kata Wicaksana, dalam keterangan resminya, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, ada cara yang lebih mudah, yakni dengan melihat kode busi dan menggantinya dengan yang sama. Sebab, jika salah kode dapat memperburuk kinerja mesin bahkan mengakibatkan banyak masalah.
"Kesalahan pasang kode busi dapat mengakibatkan carbon fouling, overheat, piston mentok, elektroda meleleh, ECU bermasalah, dan knocking (menggelitik)," katanya.
Jadi, saat akan mengganti busi dengan merek lain, pastikan panjang ulirnya sama. Sehingga, mesin tetap dapat bekerja dengan optimal.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/12/11/134200915/perhatikan-panjang-pendek-busi-salah-pilih-fatal-akibatnya