BALI, KOMPAS.com - Generasi terbaru dari Toyota Avanza dan Veloz yang diperkenalkan pada 10 November 2021 lalu mendapat sambutan positif dari para pecintanya.
Bahkan dalam catatan penjualan, pemintaan atas kendaraan tersebut kini melonjak 2x lipat dibandingkan periode sama bulan lalu, yakni 12.214 unit. Sementara kapasitas produksi mobil belum mengalami perubahan.
Kondisi ini lantas membuat Avanza dan Veloz baru menjadi inden selama satu sampai dua bulan dari waktu pemesanannya. Mengingat pada tahun depan ada penyesuaian pajak daerah bagaimana soal harga?
Menanggapi hal tersebut, Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy tidak menampik bahwa untuk unit yang sampai pada tahun depan, harganya akan berbeda.
"Sebab, ada beberapa kondisi penyesuaian. Pertama tentu saja dari pajak daerah. Lalu juga soal insentif PPnBM apakah masih berlanjut, disesuaikan (50 persen atau 25 persen), atau bahkan tidak sama sekali," kata Anton, Rabu (8/12/2021).
"Sejatinya, harga itu bukan kita yang mengatur," lanjut Anton.
Sekalipun pemberian insentif PPnBM tak lagi 100 persen seperti tahun ini, Anton berharap pemerintah masih memberikan keringanan dalam upaya mendorong daya beli masyarakat.
Pasalnya, potensi terjadinya market shock di pasar domestik cukup besar terbentuk apabila ada lonjakkan yang signifikan pada sisi harga kendaraan walau memang tidak akan kembali ke level awal pandemi Covid-19 dahulu.
"Komunikasi (tentang insentif PPnBM) terus berjalan melalui Gaikindo ke Pemerintah RI. Namun yang pasti, support insentif tersebut sangat positif, baik ke industri, ekonomi, sampai konsumen," ucap Anton.
"Harapan kita, PPnBM diperpanjang dengan besaran yang sama yakni 100 persen," tambahnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/12/09/154100115/dikirim-tahun-depan-harga-avanza-dan-veloz-bakal-berubah-