JAKARTA, KOMPAS.com - Dua mobil listrik Hyundai, Ioniq dan Kona, rupanya masih mendapat respons positif dari masyarakat Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dari sisi pemesanan yang terus berkembang.
Bahkan, bagi yang tertarik untuk meminang keduanya harus ekstra sabar menanti karena unitnya inden hingga tahun depan.
"Kita punya Kona dan Ioniq itu, saat ini indennya sekitar satu sampai dua bulan. Lama menunggu itu juga terkait faktor pilihan warna yang diinginkan konsumen," ucap Makmur, Chief Operating Officer (COO) PT HMID, kepada media di Jakarta, Selasa (7/12/2021).
Meski tak menyebutkan sudah berapa unit yang terpesan sampai saat ini, namun Makmur mengklaim dari sisi penerimaan, mayoritas masyarakat lebih memilih Kona.
Selain karena faktor pilihan warna, salah satu yang membuat konsumen sedikit lama untuk mendapatkan unit Kona dan Ioniq lantaran masalah waktu yang sudah mendekati akhir tahun.
"Antara Ioniq dan Kona itu komposisinya masih tinggi Kona, karena memang rata-rata konsumen Indonesia lebih suka dengan SUV. Kira-kira itu 65 persen Kona, sisanya 35 persen Ioniq," ujar Makmur.
"Inden bukan dari sisi produksi, tapi karena waktu yang tanggung sudah mau ganti tahun jadi nanti kita berikan ke konsumen dengan VIN 2022 sekaligus, jadi semua tipe itu sekarang memang inden," lanjutnya.
Seperti diketahui, Hyundai Ioniq dilengkapi motor listrik berdaya 100 kW atau setara dengan 136 tk dan torsi 295 Nm. Motor listrik tersebut menyalurkan tenaga dari baterai lithium-ion polymer berkapasitas 38,3 kW.
Untuk Kona, dibekali motor listrik yang mampu menyuplai tenaga sebesar 136 ps atau setara 134 tk dengan torsi maksimal mencapai 395 Nm. SUV listrik Korea Selatan ini dipasarkan sebesar Rp 697 juta on the road Jakarta.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/12/09/143100015/inden-sampai-2022-kona-mendominasi-penjualan-mobil-listrik-hyundai