JAKARTA, KOMPAS.com – Kasus solar langka di berbagai daerah di Indonesia ternyata masih terjadi. Salah satu daerah yang mengalami kelangkaan solar adalah di Sumatera, terutama Lintas Sumatera.
Kelangkaan solar ini juga dikeluhkan operator bus AKAP yang melewati jalur tersebut. Misalnya seperti Sewan Delrizal Lubis, Generasi ketiga salah satu pemilik armada PO ALS yang mengeluhkan enggak ada solar di Lintas Sumatera.
“Solar langka, terpaksa beli ketengan atau tunggu antre. Kalau sudah antre itu juga bikin telat masuk. Sedangkan beli ketengan kemahalan, mereka biasa jual Rp 8.000 sampai Rp 10.000 per liter,” ucapnya kepada Kompas.com, Selasa (7/12/2021).
Sewan mengatakan, langkanya solar ada di Lintas Sumatera, mulai dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, sampai Lampung. Kejadian langkanya solar ini sudah terjadi selama beberapa bulan terakhir.
Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) dan Direktur Utama PO Siliwangi Antar Nusa (SAN) Kurnia Lesani Adnan mengatakan, kelangkaan solar memang masih terjadi, namun tidak seperti dua bulan lalu.
Pria yang akrab disapa Sani ini juga mengungkapkan kalau solar di SPBU langka, tapi anehnya di luar SPBU, banyak yang jual eceran. Selain itu juga ada SPBU milik PO bus yang hanya mengutamakan busnya sendiri.
“SPBU yang milik bus, mereka bisa isi solar sampai full tank, sementara yang bukan grupnya, kalaupun ada, dibatasi cuma Rp 200.000. Harapannya Pertamina tegas akan hal ini,” kata Sani.
Ketegasan lain yang diharapkan ada yaitu SPBU tidak menjual solar ke pihak yang bukan semestinya, seperti penjual BBM subsidi eceran. Dengan begitu, stok solar yang ada di SPBU memang digunakan untuk bus atau kendaraan, bukan untuk dijual lagi.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/12/08/084200015/operator-bus-keluhkan-solar-langka-di-lintas-sumatera