JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, kembali meluncurkan layanan transportasi umum Buy The Service (BTS) dalam program Teman Bus di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Adapun Banyumas menjadi kota ketujuh pada 2021 yang kini sarana transportasi umumnya telah dilayani oleh Teman Bus, setelah sebelumnya diluncurkan pada beberapa daerah lainnya.
Budi Setiyadi, Direktur Jenderal Perhubungan Darat mengatakan, Banyumas termasuk ke dalam lima daerah yang telah disiapkan sistem BTS oleh Kementerian Perhubungan pada 2021.
"Alasan dipilihnya Kabupaten Banyumas, karena berdasarkan hasil evaluasi, penelitian, dan kajian yang dilakukan tim independen yang dipimpin pakar transportasi, Djoko Setijowarno, bahwa potensi masyarakat Banyumas masih familiar dengan angkutan umum dan melihat bagaimana keberhasilan Trans Jateng yang ada di Banyumas," ucap Budi dalam keterangan resminya, Minggu (5/12/2021).
Layanan BTS di Banyumasakan melayani tiga koridor, yakni Pasar Pon-Terminal Ajibarang dengan jarak tempuh PP 39 km, Terminal Notog-Terminal Baturaden Bawah dengan jarak tempuh 48 km, dan Terminal Kebon Dalem-Terminal Bulupitu dengan jarak tempuh 47 km.
Ketiga koridornya diklaim menghadirkankonsep ramah disabilitas, dengan lantai rendah pada bagian belakang serta ramp sebagai akses pengguna kursi roda.
Menurut Budi, sebelumnya kabupaten Banyumas telah diajukan sebanyak lima koridor antar kabupaten. Namun karena kemampuan anggaran re-focusing yang berkali-kali dilaksanakan, alhasil dipilih kabupaten kota yang akan diberikan BTS untuk mengurangi koridornya.
Pada 2022 sendiri, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat akan menganggarkan dana sebesar Rp 800 miliar hanya untuk BTS di 10 kota besar. Menariknya lagi, bus listrik juga akan dioperasikan.
"Khusus untuk 1 koridor di Bandung dan 2 koridor di Surabaya akan menggunakan bus listrik. Potensi penggunaan bus listrik ini juga memungkinkan dibangun di Purwokerto dan Banyumas jika infrastrukturnya terpenuhi," ujar Budi.
"Angkutan umum pada sebuah negara maju telah menjadi backbone. Jadi, jika Purwokerto atau Banyumas ingin disebut sebagai kota yang maju dan modern, kita harapkan dapat mengkampanyekan kepada masyarakat sekitar untuk menggunakan bus ini," lanjutnya.
Sementara itu Direktur Angkutan Jalan Suharto mengatakan, Teman Bus di Kabupaten Bayumas akan melayani dengan jarak antar bus atau headway 12 menit. Untuk sementara pada Desember hanya akan dioperasikan 1 koridor, yakni koridor 3 Terminal Kebon Dalem sampai Terminal Bulupitu.
"Dari total 3 koridor ini akan dioperasikan sebanyak 52 unit armada bus dengan rasio operator kurang lebih 2,4 sehingga membutuhkan 125 SDM yang akan menggawangi TransBanyumas. Dari 52 unit armada tersebut akan dialokasikan 10 persen untuk melayani masyarakat yang berkebutuhan khusus," kata Suharto.
Menurut Suharto, Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang diterapkan meliputi pemasangan perangkat monitoring berbasis IT, penyaring udara ion, serta rak sepeda di bagian depan yang bertujuan sebagai alat transportasi intermoda.
Sedangkan untuk tarif, layanan Teman Bus di Banyumas untuk sementara masih bisa dinikmati masyarakat secara cuma-cuma alias gratis.
"Untuk saat ini layanan Teman Bus tidak dipungut biaya atau gratis, hingga peraturan terkait PNBP dikeluarkan, maka akan dikenakan tarif sekitar Rp 2.000 untuk mahasiswa/pelajar dan Rp 3.500 untuk masyarakat umum," ucap Suharto.
Adapaun semangat penggunaan bus juga bertujuan untuk memperbaiki masalah perubahan iklim, di mana kontributor paling besar yakni akibat polusi udara penggunaan kendaraan bermotor. Karena itu, jika melihat potensi ke depan terhadap BTS yakni kendaraan yang ramah lingkungan, hemat secara ekonomis, dan kendaraan yang nyaman.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/12/06/123100715/masih-gratis-kemenhub-luncurkan-layanan-teman-bus-di-banyumas