JAKARTA, KOMPAS.com – Motor semestinya memiliki kapasitas angkut satu orang saja. Jadi bersama pengendara, motor hanya bisa dinaiki oleh dua orang.
Sebagai penumpang, pembonceng, atau kerap dijuluki boncenger, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan demi keselamatan dirinya dan pengendara motor. Jangan sampai melakukan hal yang tidak semestinya dan akhirnya malah membuat celaka.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, hal yang perlu diperhatikan penumpang adalah posisi duduknya yang harus menghadap ke depan.
“Pembonceng posisinya harus menghadap ke depan, menggunakan celana dan jarak dengan ridernya 10 cm. Posisikan tangan penumpang di paha dan pahanya menjepit paha pengendaranya,” kata Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.
Jika memakai rok dan posisinya menyamping, ada risiko rok tersangkut sehingga berbahaya. Oleh karena itu, naik motor sambil duduk menyamping tidak disarankan.
“Karena duduk menyamping pijakannya hanya sebelah, pegangannya enggak erat dan keseimbangannya mudah oleng. Ada juga kaki penumpang yang malah diangkat ke posisi kaki pengendara, ini juga berpengaruh pada keseimbangan,” ucap Sony.
Kaki penumpang di footstep tujuannya supaya titik berat motor tetap rendah, sehingga mudah menjaga keseimbangan. Kalau diangkat, keseimbangan pengendara saat mengontrol motonya menjadi berkurang, rawan terjatuh.
“Apalagi kalau penumpang yang menghadap belakang, itu sangat berbahaya. Dia tidak tahu kondisi yang ada di depannya, terutama saat mengerem dan menarik gas. Pastinya dia juga tidak seimbang,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/12/06/114200715/begini-adab-jadi-boncenger-motor-yang-baik