JAKARTA, KOMPAS.com - Fabio Quartararo berhasil mempersembahkan gelar juara 2021 dunia kepada Yamaha. Gelar yang terakhir diberikan Jorge Lorenzo pada 2015 lalu.
Meski demikian Yamaha gagal dalam perebutan gelar yang lain, semisal juara konstruktor yang direbut oleh Ducati.
Manajer tim Monster Energy Yamaha Maio Meregalli, mengatakan, sepanjang 2021 Yamaha punya dua sisi, ada raihan baik dan juga kurang baik.
“Bisa dibayangkan kami sangat puas. Kami mengalami tahun-tahun yang sulit. Tapi pada tahun 2021 kami menemukan jalan kembali ke konsistensi kami," katanya mengutip Tuttomotoriweb.it, Kamis (2/12/2021).
Keputusan membawa Quartararo dari tim satelit Petronas Yamaha SRT dinilai langkah yang tepat.
"Dia masih muda dan dia langsung cepat," kata Meregalli.
"Ketika dia datang kepada kami, suasana di garasi berubah. Dia bisa menangani tekanan dan sangat fokus. Sangat menyenangkan untuk mencapai tujuan kami di tahun pertama, sulit dipercaya,” ungkapnya.
Meregalli mengatakan banyak aspek negatif yang perlu ditingkatkan. Mulai dari perceraian dengan Maverick Vinales hingga cedera lutut Franco Morbidelli.
“Musim ini memiliki dua sisi. Kami terpaksa berhenti bekerja dengan Maverick Vinales. Kemudian kami melakukan beberapa balapan dengan Cal Crutchlow dan kemudian Franco Morbidelli mendatangi kami," katanya.
"Dia tidak dalam performa terbaik. Kami sedang bekerja dengannya untuk memastikan bahwa dia segera kembali 100 persen," katanya.
"Tapi setelah lututnya cedera itu hanya butuh waktu. Tetapi kami memiliki kepercayaan pada duo pebalap kami dan kami percaya bahwa kami akan memiliki musim yang baik pada 2022,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/12/02/120100215/2-sisi-keberhasilan-yamaha-di-motogp-2021