JAKARTA, KOMPAS.com - Berkaca dari kasus terbakarnya Suzuki Ertiga di Jalan Tol Wiyoto Wiyono, Jakarta Timur, Senin (29/11/2021). Pengendara mobil wajib mengetahui beberapa hal terkait keselamatan.
Pertama, untuk mengurangi risikonya, pemilik kendaraan diimbau untuk menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) yang disimpan di mobil.
Eko Kristiawan, Unit Manger Communication, Realtionship & CSR PT Pertamina (Persero) mengatakan, penggunaan APAR dapat mencegah peristiwa kebakaran membesar dan menjalar ke tempat lain.
Kemudian, pengguna APAR harus memperhatikan beberapa hal, agar piranti ini efektif memadamkan api. Karena dalam menggunakan APAR, ternyata tidak bisa sembarangan.
“Hal terpenting saat menggunakan APAR adalah mengetahui arah gerak api dari tiupan angin. Jadi untuk memadamkan api harus membelakanginya. Itu akan lebih cepat dan efektif memadamkan api,” ucap Eko, beberapa waktu lalu kepada Kompas.com.
Eko melanjutkan, jika disemprot dari arah depan atau melawan tiupan angin, titik api malah meluas atau bisa membuat titik baru. Sehingga berpotensi membuat titik api makin meluas dan berisiko membuat kebakaran semakin besar.
Maka dari itu, saat menggunakan APAR harus dalam keadaan tenang dan tidak panik agar kobaran api pada kendaraan yang terbakar tak semakin meluas.
“Biasanya kalau panik kita semprotkan saja ke arah nyala api, padahal itu bukan titik utamanya. Yang efektif harus langsung fokus ke titik api,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/11/30/181200115/cara-pakai-apar-yang-benar-jika-mobil-terbakar