JAKARTA, KOMPAS.com - Bermain di segmen city car dan low cost green car (LCGC), Honda Brio terbilang sukses di pasar Indonesia hingga saat ini. Bukti terbarunya yakni ketika ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 kemarin.
Di lantai pameran otomotif tersebut, PT Honda Prospect Motor (HPM) mengklaim Brio mendominasi jumlah pemesanan mobil baru. Dalam keterangan resminya, disebutkan rata-rata terdapat 50 unit Brio yang dipesan di GIIAS 2021.
Ditambah dengan catatan wholesales periode Oktober 2021, Honda Brio menorehkan angka penjualan sebanyak 2.093 unit.
Untuk urusan dapur pacunya, Brio dilengkapi mesin SOHC 4 silinder segaris 16 katup kapasitas 1.200 cc. Mesin ini mampu mengeluarkan tenaga hingga 89 hp dan torsi puncak 110 Nm.
Pada akhir November ini, Honda membanderol Brio pada harga Rp 150-170 jutaan untuk varian Satya alias LCGC-nya, dan Rp 180-200 jutaan untuk varian RS yang masuk di segmen city car.
Bagi pemburu mobil dengan dana terbatas, maka mencari unit Honda Brio bekas bisa jadi alternatif pilihan. Apalagi populasi Honda Brio tergolong melimpah di berbagai bursa mobil bekas.
Dari pantauan di sejumlah bursa mobil bekas daring, Jumat (26/11/2021), mematok banderol di bawah Rp 100 juta, unit Brio bekas yang paling umum ditemukan adalah Satya lansiran 2013-2014 dan Brio versi CBU tahun 2012-2013.
Sementara untuk pilihan sistem transmisi, mayoritas unit Brio bekas pada rentang harga tersebut menggunakan transmisi manual. Jika menginginkan varian transmisi matik CVT, umumnya butuh dana di atas Rp 100 juta untuk meminangnya.
Jika ditemukan perbedaan harga antar penjual, bisa jadi itu disebabkan perbedaan kondisi unit baik pada mesin, bodi, kaki-kaki, hingga kelistrikan. Faktor lainnya adalah status pajak kendaraan yang sudah mati atau masih hidup.
Sebagai referensi, berikut pilihan Honda Brio bekas di Ibu Kota dengan banderol di bawah Rp 100 juta per November 2021.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/11/26/151200215/berburu-honda-brio-bekas-harga-di-bawah-rp-100-juta