Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mobil Alami Kecelakaan, Sopir Jangan Mementingkan Diri Sendiri

JAKARTA, KOMPAS.com – Dari kasus kecelakaan yang terjadi belakangan ini, banyak contoh sopir yang tidak bertanggung jawab dan hanya mementingkan diri sendiri.

Padahal sopir punya tanggung jawab atas kendaraan dan penumpang yang ada di dalamnya. Bisa menjaga keselamatan kendaraan beserta orang-orang yang naik jadi salah satu tugas pengemudi.

Seperti kejadian yang menimpa Vanessa Angel dan keluarganya pada beberapa hari yang lalu. Diduga penyebab kecelakaan karena kelalaian sopir yang berujung fatal.

Sopir almarhum Vanessa Angel diduga sempat melanggar beberapa aturan lalu lintas, sebelum akhirnya mengalami kecelakaan di Tol Trans Jawa KM 673+300A ruas Jombang-Mojokerto, Jawa Timur.

Pemerhati masalah transportasi Budiyanto mengatakan, masih banyak sopir yang menyepelekan pelanggaran lalu lintas karena menuruti egonya.

Padahal menurutnya, pelanggaran lalu lintas merupakan pintu masuk kecelakaan yang bisa terjadi kapan saja.

"Peristiwa yang tidak diduga tersebut, disadari maupun tidak karena sikap perilaku pengemudi yg kadang-kadang abai atau menyepelekan," ucap Budiyanto, dalam keterangannya kepada Kompas.com (7/11/2021).

"Dan tidak melakukan kewajiban yang seharusnya dilakukan secara konsisten oleh pengemudi agar terhindar dari kecelakaan lalu lintas," ujar dia.

Kemudian terjadi lagi insiden lain pada Sabtu (6/11/2021), di Jalan Lintas Riau-Sumatera Utara di Kilometer 12 Kepenghuluan Bangko, Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

Diketahui angkot beserta 8 penumpang di dalamnya terbakar hebat. Diduga mobil terbakar karena korsleting listrik.

Selain itu, angkot tersebut ternyata juga membawa jeriken Pertalite yang membuat api membesar dengan cepat.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengatakan, sopir yang berkompeten harus memiliki kesigapan dan kemampuan yang baik saat menangani kecelakaan.

Belajar dari kasus tersebut, membawa jeriken tentu boleh saja dilakukan. Tapi pastikan tempat penyimpanan dan lokasinya aman untuk menaruh benda yang mudah terbakar.

Jika kebakaran sampai terjadi, hal pertama yang harus dilakukan adalah jangan panik. Segeralah hentikan kendaraan di tempat yang bebas dari keramaian.

“Segera selamatkan nyawa penumpang yang nomor satu, setelah penumpang keluar semua, carilah bantuan,” ujar Sony, kepada Kompas.com (7/11/2021).

“Sebab banyak yang cuma bisa beri komando, teriak-teriak, tapi tidak mampu memberi bantuan. Bahkan kabur setelah ada korban nyawa,” kata dia.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/11/08/112200015/mobil-alami-kecelakaan-sopir-jangan-mementingkan-diri-sendiri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke