JAKARTA, KOMPAS.com - Pada gelaran MotoGP Algarve di Portugal, Casey Stoner turut hadir menyemangati para pebalap Ducati. Bahkan, kedua pebalap tim pabrikan tersebut berharap Stoner bisa menjadi pelatihnya.
Hubungan Stoner dengan Ducati memang cukup kuat, meskipun pebalap asal Australia tersebut mengakhiri karirnya ketika bersama Repsol Honda. Namun, Stoner sempat kembali lagi ke Ducati untuk menjadi test rider.
Di antara pebalap Ducati di era MotoGP, hanya Stoner yang mampu menyumbang gelar juara dunia, yakni pada 2007. Dia juga menghabiskan empat musim bersama Ducati.
Bagnaia mengatakan, ini pertama kalinya dia bertemu langsung dengan Stoner. Saat sesi latihan bebas FP1, Stoner pun sempat memberikan nasihat dan masukannya.
"Dia datang untuk melihat kami dan saya sangat menghargainya. Dia bukan pelatih yang normal, tapi Casey Stoner, seorang juara dunia dan satu-satunya yang meraih gelar dengan Ducati. Mungkin, ini akan lebih membantu kita besok," ujar Bagnaia, dikutip dari Tuttomotoriweb.it, Sabtu (6/11/2021).
Miller, yang sama-sama berasal dari Australia, mengatakan, dirinya sangat senang ada sosok Stoner di situ. Menurutnya, Stoner adalah satu-satunya pebalap yang mampu menjinakkan Ducati, ketika motor tersebut masih sulit dikendarai.
"Selalu menarik untuk mendapatkan perspektif ekstra. Jika Ducati di masa depan memotong gaji saya untuk diberikan ke Casey, saya tidak masalah," kata Miller.
Sayangnya, hal tersebut hampir tidak mungkin terjadi. Sebab, Stoner sudah nyaman dengan kehidupannya yang dipilihnya sekarang.
Selain itu, dia juga masih menghadapi masalah kesehatan. Sebagaimana diketahui, Stoner mengaku sempat tak berdaya karena menderita Chronic Fatigue Syndrome (CFS) atau sindrom kelelahan kronis.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/11/07/170100015/bagnaia-dan-miller-berharap-stoner-jadi-pelatih-di-ducati