SUMEDANG, KOMPAS.com - Kecelakaan maut yang disebabkan oleh truk kembali terjadi, kali ini di Kabupaten Sumedang. Tepatnya di Jalan Raya Bandung-Cirebon, tanjakan Sanur, Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari, pada Minggu (7/11/2021) sekitar pukul 09.00 WIB.
Sebuah dump truk bermuatan batubara yang datang dari arah Sumedang meluncur turun menabrak 5 kendaraan, yakni 2 unit sepeda motor dan 3 unit mobil.
Dugaan sementara kecelakaan ini diakibatkan truk mengalami rem blong. Melansir Kompas.com, 4 orang korban meninggal dunia dalam kecelakaan beruntun ini.
Menanggapi seringnya kecelakaan maut yang melibatkan truk, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, pengguna jalan yang berkendara di dekat truk atau kendaraan besar lainnya harus selalu bisa mendeteksi potensi bahaya, baik di depan maupun belakang kendaraan tersebut.
“Menghindar itu bisa melaju (menjauhi) atau membiarkan kendaraan besar tersebut melewati kita. Sebab kendaraan besar memiliki kemampuan yang berbeda dalam masalah pengereman,” kata dia melanjutkan.
Di lain kesempatan, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana turut mengatakan, semakin besar dimensi kendaraan, makin luas juga blind spot pengemudinya.
Maka pengguna jalan lain disarankan menghindari atau berkendara tidak terlalu dekat dengannya.
“Selain blind spot, banyak faktor yang bisa membuat kendaraan besar ini melakukan kesalahan seperti kendaraannya yang kurang terawat, ataupun pengemudinya yang sudah lelah,” ujar Sony.
Meski sepeda motor atau mobil yang dikendarai berada di depan truk, belum tentu posisi tersebut sudah aman dari risiko kecelakaan.
Sebab ditakutkan ketika ada kejadian rem blong atau kendaraan selip, mobil kecil akan dijadikan bumper untuk berhenti. Sama seperti yang terjadi pada kasus kecelakaan tersebut.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/11/07/144100615/kecelakaan-truk-lagi-tabrak-2-motor-dan-3-mobil-di-sumedang